“Kelaparan di Gaza sudah terjadi, ini adalah kelaparan yang direkayasa, yang telah diprediksi, kelaparan buatan manusia,” ujar Inga Ashing, CEO Save the Children.
“Saat ini, anak-anak di Gaza secara sistematis dibuat kelaparan hingga meninggal. Ini adalah kebijakan yang disengaja. Ini merupakan penggunaan kelaparan sebagai metode perang dalam bentuk yang paling nyata,” tegasnya.
Inga Ashing menyebutkan klinik Save the Children di Gaza dipenuhi anak-anak miskin yang mengalami malnutrisi parah hingga “tidak memiliki tenaga untuk berbicara atau bahkan menangis kesakitan. Mereka terbaring kurus kering, benar-benar sekarat.”
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Joyce Msuya, menyampaikan kepada anggota Dewan bahwa lebih dari setengah juta warga Palestina di Gaza menghadapi “kelaparan, kemiskinan ekstrem, dan kematian,” atau sekitar seperempat dari total populasi.
Jumlah itu diperkirakan bisa meningkat menjadi lebih dari 640.000 orang pada akhir September.
Msuya menegaskan bahwa bencana kelaparan telah terjadi di Kegubernuran Gaza, wilayah yang sebelumnya menjadi pusat kota Gaza, dan diperkirakan akan menyebar ke Deir al-Balah serta Khan Younis pada akhir bulan depan jika tidak ada perubahan besar di lapangan.
"Tidak ada satu orang pun di Gaza yang luput dari kelaparan," kata dia.
"Bencana ini bukan sekedar akibat dari kelaparan atau suatu bentuk bencana alam. Ini adalah bencana yang diciptakan -- hasil dari konflik yang telah menyebabkan jumlah korban tewas rakyat sipil, korban cedera, kehancuran, dan pengungsi yang masif," tuturnya.
Otoritas kesehatan Gaza, Rabu menyatakan kelaparan merenggut nyawa 10 orang lagi, termasuk 2 anak-anak. Dengan demikian, jumlah warga Gaza yang meninggal akibat kelaparan telah menyentuh 313 orang, termasuk 119 anak-anak.
Blokade total Zionis Israel sejak Maret telah menyebabkan bencana besar bagi 2,4 juta warga Gaza yang harus menghadapi ancaman kelaparan, penyakit menular, dan runtuhnya sistem layanan umum.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Zionis Israel Benjamin Netanyahu dan bekas kepala pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait agresinya di wilayah tersebut.(*)