Ia menekankan bahwa blok Eropa dengan tegas menolak segala upaya untuk mengubah status demografis atau geografis wilayah tersebut, termasuk sehubungan dengan pendudukan Israel atas Gaza.
Ketika ditanya alasan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, bungkam mengenai Gaza, Hipper menjawab bahwa ia “sangat vokal”, merujuk pada pernyataan publik dan unggahan Kallas di media sosial.
Menanggapi pertanyaan apakah Kallas meyakini bahwa kelaparan sedang terjadi di Gaza, Hipper tidak secara langsung mengonfirmasi, namun mengatakan: “Perwakilan Tinggi telah sangat tegas dalam menanggapi situasi, baik terkait pembunuhan, bencana kemanusiaan… gambar-gambar yang tak tertahankan dan tak dapat dibenarkan yang telah kita lihat.”
Menurut otoritas kesehatan, Israel telah membunuh lebih dari 60.000 orang di Gaza sejak Oktober 2023.
Serangan udara dan darat yang terus menerus telah menghancurkan wilayah kantong tersebut. Blokade serta distribusi bantuan yang buruk menyebabkan kekurangan pangan ekstrem, yang berujung pada kematian akibat kelaparan.
Kementerian Kesehatan mengatakan setidaknya 188 orang, termasuk 94 anak-anak, telah meninggal karena malnutrisi sejak perang dimulai hampir dua tahun lalu.(*)