Iran tak Percaya AS, Tegaskan Belum Ada Rencana Perundingan Nuklir

Iran tak Percaya AS, Tegaskan Belum Ada Rencana Perundingan Nuklir
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berbicara dalam konferensi pers di markas besar PBB, Rabu, 25 September 2024.AP Photo/Frank Franklin II

Teheran,sorotkabar.com - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Iran belum membuat keputusan apa pun untuk memulai perundingan nuklir dengan Amerika Serikat.

Araghchi mencatat Iran sebelumnya terlibat dalam negosiasi dengan AS ketika negara tersebut mendukung serangan Israel terhadap Iran dan pada akhirnya melancarkan serangan udara langsungnya terhadap fasilitas nuklir Iran.

“Dalam negosiasi terakhir, mereka mencoba memancing kami untuk menyerahkan hak-hak bangsa kami. Ketika peristiwa tertentu terjadi, mereka memaksakan perang dan membiarkan rezim kriminal Zionis (Israel) untuk melakukan serangan,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Iran, Kamis (26/6/2025).

Araghchi menambahkan AS telah mengkhianati diplomasi selama perundingan, sebuah pengalaman yang akan memengaruhi keputusan Iran di masa mendatang terkait negosiasi.

“Meski demikian, diplomasi terus berjalan, dan saya masih berkomunikasi dengan beberapa menteri luar negeri,” katanya.

Menanggapi klaim Presiden AS Donald Trump tentang pertemuan yang direncanakan dengan Iran pekan depan, Araghchi membantahnya.

“Belum ada pengaturan apa pun untuk putaran baru pembicaraan tidak langsung dengan AS sejauh ini. Pernyataan mereka penuh dengan kontradiksi,” ucapnya kepada televisi pemerintah.

Konflik selama 12 hari antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni setelah Israel meluncurkan serangan udara terhadap sasaran militer, nuklir, dan sipil di Iran. Serangan tersebut mengakibatkan sedikitnya 606 orang meninggal dan melukai 5.332 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Iran.

Iran meluncurkan serangan balasan dengan rudal dan drone ke wilayah Israel, menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang, menurut data yang dirilis oleh Universitas Ibrani Yerusalem.

Konflik tersebut berakhir dengan gencatan senjata yang disponsori oleh AS dan mulai berlaku pada 24 Juni.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index