Penerbangan RI Terdampak Konflik Iran-Israel, Jalur Udara Dialihkan

Penerbangan RI Terdampak Konflik Iran-Israel, Jalur Udara Dialihkan
Teknisi Israel di lokasi gedung hancur akibat serangan rudal Iran, di Tel Aviv, pada Minggu, 22 Juni 2025. (AP/AP)

Jakarta,sorotkabar.com - Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah kembali menimbulkan dampak langsung terhadap dunia penerbangan internasional.

Kali ini, sejumlah penerbangan dari dan menuju Indonesia terdampak akibat konflik Iran-Israel, yang memaksa beberapa negara menutup sementara ruang udaranya.

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan, penyesuaian rute telah dilakukan sebagai langkah antisipasi demi menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan sipil.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa menjelaskan, sejumlah flight information region (FIR), seperti Kairo, Tel Aviv, Baghdad, Suriah, Teheran, Bahrain, dan Doha sempat ditutup menyusul eskalasi konflik.

“Penyesuaian ini dilakukan demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan. Sampai saat ini, Bahrain dan Qatar telah kembali membuka ruang udaranya, namun beberapa FIR lainnya masih terbatas atau bahkan tidak dapat dilintasi,” ungkap Lukman, Rabu (26/6/2025).

Jalur Udara Dievaluasi Ulang

Dampak penutupan wilayah udara di Timur Tengah mulai terasa di Indonesia. Berdasarkan data dari Board of Airline Representatives Indonesia (Barindo), sejumlah penerbangan internasional dari dan ke Indonesia tercatat terkena dampak konflik Iran-Israel.

Meskipun secara umum jadwal penerbangan tetap berjalan, tetapi maskapai nasional seperti Garuda Indonesia telah membatalkan sejumlah penerbangan, seperti rute Doha–Jakarta (CGK).

Evaluasi operasional kini dilakukan secara menyeluruh untuk seluruh rute menuju kawasan konflik.

“PT GIA saat ini tengah melakukan evaluasi terhadap operasional rute-rute penerbangan dari dan ke wilayah Timur Tengah selama konflik masih berlangsung,” jelas Lukman.

Koordinasi Ketat dengan AirNav dan Negara Terkait

Sebagai bentuk respons cepat, Kementerian Perhubungan dan Ditjen Perhubungan Udara terus melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk AirNav Indonesia, maskapai nasional, dan otoritas penerbangan negara terkait.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan keselamatan seluruh penerbangan Indonesia yang biasa melintasi jalur udara Timur Tengah. Penyesuaian juga diberlakukan untuk penerbangan haji dan umrah, yang selama ini menggunakan rute udara yang sama.

“Kami telah meminta maskapai nasional untuk terus memantau kondisi ruang udara dan menyesuaikan jalur penerbangan jika diperlukan,” kata Lukman.

Ia juga menambahkan bahwa skenario alternatif sudah disiapkan guna meminimalkan gangguan terhadap operasional penerbangan internasional, terutama untuk rute-rute penting seperti Timur Tengah.

Imbauan untuk Tetap Tenang

Dalam pernyataannya, Lukman menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan penumpang adalah prioritas utama pemerintah. Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing kabar tidak resmi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari maskapai maupun otoritas penerbangan,” tegasnya.

Hingga saat ini, meskipun penerbangan terdampak konflik Iran-Israel, seluruh maskapai Indonesia tetap berupaya menjaga jadwal dan kualitas layanan seoptimal mungkin dengan jalur alternatif yang aman.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index