Tak Mau Bayar saat Makan Sandwich Tuna di Pesawat, Nenek 79 Tahun Hampir Ditangkap

Tak Mau Bayar saat Makan Sandwich Tuna di Pesawat, Nenek 79 Tahun Hampir Ditangkap
Photo/Pascal Pavani/AFP/Getty Images via CNN)

Turki, sorotkabar.com - Seorang wanita lanjut usia bernama Lily Ilfield hampir ditangkap aparat penegak hukum. Hal ini terjadi lantaran nenek 79 tahun itu menolak membayar sandwich tuna yang dia makan di pesawat.

Melansir yang mengutip dari New York Post, peristiwa itu terjadi dalam penerbangan Jet2 dari London, Inggris ke Bodrum, Turki pada Minggu (17/11/2024).

Ilfield tidak mau membayar roti itu karena teksturnya lembek dan dingin sehingga tidak bisa dimakan.

Saat pesawat tiba di Bodrum, ada empat orang petugas bersenjata sudah bersiap di samping pesawat. Para petugas itu langsung mengawal nenek tersebut turun dari pesawat.

Nenek itu membuat awak kabin muak karena menolak membayar USD 11 atau sekitar Rp 174 ribu untuk roti tuna itu. Sementara empat botol kecil anggur yang telah ia minum dengan putrinya seharga USD 63 atau sekitar Rp 1 juta sudah dibayarkan.

"Kami tidak tahu apa yang telah kami lakukan. Saya menoleh ke arah orang-orang dan berkata, 'Sepertinya saya ditangkap karena makan roti lapis'," ucap Ifield.

Ifield mengaku diminta awak kabin untuk diam dan bersikap tenang. Dia juga mengaku diperlakukan seperti narapidana saat itu padahal hanya masalah roti tuna.

Dia merasa panik saat petugas bersenjata menyambutnya begitu keluar dari pesawat. Kepada The Sun, putri dari Ifield sempat menyampaikan dugaan jika mereka ditangkap karena ada yang memasukkan narkoba ke dalam koper mereka.

Mereka semakin bingung setelah polisi bandara menyuruh Ifield untuk berjalan jauh melewati bandara. Wanita tua yang menggunakan tongkat jalan harus bersusah payah mengikuti kemauan pihak aparat keamanan.

Saat petugas menyadari drama itu terjadi karena masalah sandwich yang belum dibayar, mereka dilaporkan melupakan kejadian itu.

"Itu baru berakhir ketika mereka tiba-tiba menyadari betapa bodohnya argumen yang mereka ajukan dan menyuruh kami 'pergi saja.' Mereka jelas sangat malu," kata Ifield.

"Awak kabin kami melaporkan dua pelanggan menunjukkan perilaku mengganggu dan tidak menyenangkan selama penerbangan, termasuk konsumsi alkohol ilegal yang dibeli di toko bebas bea dan dibawa ke dalam pesawat," tulis juru bicara Jet2 dalam sebuah pernyataan kepada The Post.

Juru bicara maskapai tidak mengomentari konflik perihal sandwich tersebut. Di sisi lain, Ifield mengaku pengalaman itu merusak liburannya.

"Kami sangat kesal, kami hanya berdiam di kamar selama empat hari. Kami merasa mual karena khawatir. Itu merusak liburan kami. Semua itu terjadi hanya karena roti lapis tuna yang terbalik. Tidak ada yang akan memakannya," kata Ifield.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index