Komunitas Intelijen AS Khawatirkan Rencana Penjualan Jet F-35 ke Arab Saudi

Komunitas Intelijen AS Khawatirkan Rencana Penjualan Jet F-35 ke Arab Saudi
Jet tempur siluman F-35A Lightning milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF).

Washington,sorotkabar.com - Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA) seperti dilaporkan New York Times, Kamis (13/11/2025), mengkhawatirkan rencana penjualan jet tempur siluman F-35 ke Arab Saudi karena dapat membuka peluang bagi China untuk memperoleh teknologi militer sensitif yang terkait dengan pesawat tersebut. Kekhawatiran tersebut disebut menjadi faktor utama dalam proses pertimbangan internal pemerintah AS.

Pemberitaan pekan lalu menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mengkaji permintaan Riyadh untuk membeli 48 unit F-35 sebagai bagian dari modernisasi pertahanan Saudi. Menurut sumber-sumber yang dikutip media, keputusan final belum diambil atas pertimbangan risiko teknis, implikasi geopolitik, dan komitmen aliansi di kawasan Timur Tengah meskipun diskusi mengenai permintaan tersebut telah berlangsung secara intensif di lingkaran keamanan nasional AS.

Mengutip laporan intelijen Pentagon, New York Times menuliskan bahwa Beijing berpotensi memperoleh akses terhadap teknologi F-35 melalui aktivitas spionase atau melalui kerja sama keamanan China–Arab Saudi yang terus berkembang beberapa tahun terakhir.

Analis AS memperingatkan bahwa hubungan teknologi pertahanan kedua negara dapat memberikan celah bagi pihak ketiga untuk mengakses perangkat lunak, sensor, serta sistem komunikasi pesawat yang dirancang tetap tertutup bagi negara lain yang tidak termasuk mitra inti Washington.

Pentagon juga dikabarkan menilai bahwa penjualan F-35 ke Saudi dapat mengancam keunggulan militer Israel di Timur Tengah, mengingat Israel saat ini menjadi satu-satunya negara di kawasan yang mengoperasikan pesawat tempur generasi kelima tersebut. Para pejabat AS berpendapat bahwa menjaga superioritas militer Israel merupakan mandat yang harus tetap dipatuhi dalam setiap penjualan perlengkapan pertahanan canggih di wilayah tersebut.

Pada 1 November, New York Times melaporkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman berencana menyampaikan ketertarikannya membeli F-35 secara langsung kepada pemerintah AS selama kunjungannya ke Washington pada bulan itu. Permintaan tersebut disebut menjadi bagian dari upaya Saudi mempercepat modernisasi pertahanan dan meningkatkan interoperabilitas dengan mitra Barat.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index