Kuala Lumpur,sorotkabar.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meminta Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku Ketua ASEAN, membatalkan undangan untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur akhir Oktober 2025.
Mahathir dalam pernyataan melalui video yang disaksikan di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu, menyebut Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump adalah dalang utama di belakang praktik genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
“Saya memohon supaya Anwar Ibrahim membatalkan undangan kepada Donald Trump, karena dia (Trump) pendukung kejahatan kemanusiaan yang sedang dijalankan Israel kepada Palestina,” kata Mahathir.
Mahathir menegaskan keputusan negara-negara Eropa mengakui kemerdekaan Palestina, telah memberikan pesan yang sangat jelas bahwa genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina tidak dapat lagi diterima.
"Negara-negara Eropa itu termasuk Britain, yang dahulu sekutu kuat AS telah mengambil langkah yang tidak disenangi pemerintahan Donald Trump. Tentara laut Spanyol dan Italia mengirim kapal perang ke perairan Mediterania untuk menjaga kapal kemanusiaan Global Sumud Flotila yang disertai rakyat Malaysia, yang mengantar bantuan kemanusiaan ke Palestina,” kata Mahathir.
Menurut Mahathir, pembunuhan terhadap rakyat dan anak-anak di Palestina terus dilakukan Amerika Serikat dan Donald Trump. Hal tersebut, kata Mahathir, terbukti dengan penggunaan hak veto oleh AS dalam upaya gencatan senjata di Gaza, dan sengaja menghalangi bantuan kemanusiaan ke Palestina.
“Maka sekarang selain dibunuh dengan bom dan senjata lain, mereka (rakyat Palestina) kini dibunuh dengan kelaparan yang sengaja diciptakan,” tegas Mahathir.
Mahathir menyerukan, Malaysia tidak boleh berdiam diri. Pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim menurutnya, harus tampil di depan, untuk menyatakan sikap Malaysia atas kekejaman Israel dan AS.
Dia menekankan bahwa sikap Malaysia terhadap AS dan Trump, menjadi tanggung jawab moral negara. Malaysia perlu menunjukkan dengan jelas kepada Israel dan AS, bahwa walaupun Malaysia merupakan negara kecil, tapi tetap lantang menentang kekejaman.
Mahathir mengingatkan bahwa sejumlah rakyat Malaysia yang ikut serta menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan rombongan kapal Global Sumud Flotila, sedang bertaruh nyawa di laut lepas. Sebagai rakyat Malaysia, Mahathir meminta pemerintahan segera membatalkan undangan bagi Trump di KTT ASEAN.
Menurut Mahathir, AS masih memberikan dana dan senjata serta bantuan tentara kepada Israel, untuk terus membunuh rakyat Palestina.
"Tangan Donald Trump dan AS, bukan saja berlumuran darah anak Palestina, tapi mereka juga bersama Israel menghancurkan Gaza," kata Mahathir.
Dengan membatalkan undangan bagi Trump untuk menghadiri KTT ASEAN, kata Mahathir, Malaysia akan memberikan pesan jelas bahwa Trump adalah seorang penjahat dan pembunuh anak-anak.
"Manusia seperti Trump walau sangat berkuasa, tidak diterima di Malaysia," tegas Mahathir yang saat ini berusia 100 tahun itu.(*)