Tangerang Selatan. Sorotkabar.com - Minat generasi muda terhadap bidang MIPA masih rendah, sehingga perlu stimulus.
Bidang studi Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) merupakan pilar utama dalam mendorong kemajuan bangsa, terlebih di era Revolusi Industri 4.0 dan menuju Society 5.0.
Sayangnya, Indonesia masih menghadapi tantangan rendahnya minat generasi muda terhadap bidang MIPA.
Oleh karena itu, Jejaring Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Nasional (MIPAnet) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2025 di Gedung Serbaguna Universitas Terbuka (UT) Tangerang Selatan pada 16 Mei.
Hal ini sebagai upaya memperkuat sinergi nasional dalam bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
"Karena ketertarikan terhadap bidang ini rendah, maka harapan ke depan adalah bagaimana caranya agar anak-anak MIPA mendapat perhatian khusus, ada stimulus atau fasilitas dari pemerintah," kata Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S, M.A, Jumat (16/5).
Dia menyebutkan, rendahnya minat masyarakat, khususnya generasi muda mendalami bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) atau MIPA dikarenakan adanya anggapan bahwa bidang studi ini susah.
Hal-hal yang berbau matematika dan penelitian dinilai sesuatu yang sulit.
"Wilayah sains bukan sesuatu yang mengerikan, itu yang harus ditanamkan pada anak-anak kita," ucapnya.
Pemerintah bisa memberikan stimulus misalnya melalui beasiswa atau fasilitas lain yang membuat masyarakat tertarik untuk belajar di MIPA. Hal ini untuk mendorong minat anak bangsa menekuni bidang studi ini.
Dia mendorong Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memberikan perhatian khusus agar termotivasi.
Rakernas yang mengusung tema “MIPAnet: Satukan Langkah untuk mewujudkan Kampus Berdampak” tersebut menjadi momentum penting untuk merespons berbagai isu strategis dalam pengembangan pendidikan dan riset MIPA di tanah air.
"Universitas Terbuka (UT) membuka peluang seluas-luasnya untuk menjalin kemitraan dengan anggota MIPAnet dalam pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi," ucapnya.
Dia menyebutkan, Rakernas ini sekaligus menjadi ajang sinergi antarakademisi dan pemangku kepentingan untuk menyusun arah kebijakan pendidikan MIPA dalam konteks pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
MIPAnet juga menegaskan perannya sebagai jejaring nasional yang aktif mendorong penguatan sains dasar dalam menghadapi tantangan masa depan.
"Nah, harapannya kekuatan di MIPA itu akan menjadi fondasi bagi semua ilmuwan di Indonesia. Termasuk kerja sama dengan MIPAnet, pertukaran dosen atau lainnya," ujarnya.
Sekjen MIPAnet yang juga menjabat sebagai Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si., mengungkapkan, forum jejaring MIPAnet Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas kerja sama dan kinerja yang berfokus pada berbagai isu strategis saat ini antara lain, penguatan kolaborasi riset lintas institusi di bidang sains dasar dilakukan melalui harmonisasi kurikulum berbasis STEM yang adaptif terhadap tantangan global.
Peran sains dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), peningkatan minat dan regenerasi mahasiswa MIPA melalui program-program kolaboratif nasional.
"Penjaminan mutu dan penguatan capaian pembelajaran lulusan (CPL) berbasis kebutuhan industri dan masyarakat, serta kebijakan akreditasi program studi," ujarnya.
Dia menambahkan, kebutuhan industri akan lulusan MIPA sangat besar, tetapi ketersediaan SDM minim. Itu sebabnya perlu stimulus agar banyak calon mahasiswa memilih MIPA. Salah satu stimulus itu ialah pemberian beasiswa.
Rakernas ini juga menyepakati beberapa rencana aksi konkret, di antaranya, pembentukan konsorsium riset MIPA nasional untuk isu-isu strategis, peluncuran program “MIPA Masuk Desa” untuk pengabdian berbasis sains dan percepatan digitalisasi pembelajaran dan pelatihan dosen MIPA se-Indonesia.
Sementara itu dari sisi narasumber yang hadir yaitu, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. hadir secara daring, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemdiktisaintek, Dr. Berry Juliandi, S.Si, M.Si.; Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S, M.A.; Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Rahmat Budiman, S.S, M.Hum, Ph.D.; Sekjen MIPAnet yang juga menjabat sebagai Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana, M.Si.
Juga Dekan FST UT yang juga sebagai Ketua Pelaksana Rakernas MIPAnet 2025, Dr. Subekti Nurmawati, M.Si., serta perwakilan dari 53 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang tergabung dalam MIPAnet yang terdiri Pimpinan FMIPA, FST, FSM, dan Fakultas Biologi. (*)