Sebanyak 125 Pesawat Militer China 'Kepung' Taiwan

Senin, 14 Oktober 2024 | 20:12:17 WIB
Ilustrasi pesawat militer China (Foto: Gao Fudi/chinamil

Jakarta,sorotkabar.com - Militer Taiwan mendeteksi 125 pesawat militer China berada di dekat pulau itu pada hari Senin (14/1), setelah Beijing memulai latihan perang. Pejabat pertahanan Taiwan menyebut jumlah pesawat tersebut sebagai rekor untuk satu hari.

"125 pesawat memang merupakan rekor tertinggi dalam satu hari yang telah kami amati sejauh ini," kata Letnan Jenderal Hsieh Jih-sheng, seorang pejabat intelijen senior di Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam sebuah konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Senin (14/10/2024).

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan China mengumumkan digelarnya latihan militer di dekat Taiwan pada hari Senin (14/10), yang diklaim sebagai peringatan terhadap "tindakan separatis oleh kekuatan kemerdekaan Taiwan."

Latihan yang dijuluki Joint Sword-2024B itu, "menguji kemampuan operasi gabungan pasukan komando teater," menurut Kementerian Pertahanan China.

"Latihan ini juga merupakan peringatan tegas terhadap tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan. Ini adalah operasi yang sah dan perlu untuk menjaga kedaulatan negara dan persatuan nasional," kata Kementerian Pertahanan China, dilansir DW, Senin (14/10/2024)

Latihan tersebut berlangsung di "area utara, selatan, dan timur Pulau Taiwan," menurut Kapten Li Xi, juru bicara Komando Teater Timur militer China.

Kapal perang dan pesawat China mendekati Taiwan dalam "jarak dekat dari berbagai arah" dengan fokus pada patroli kesiapan tempur laut-udara, memblokade pelabuhan dan wilayah penting, menyerang target maritim dan darat, serta "perebutan bersama keunggulan menyeluruh," kata komando tersebut.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengecam latihan militer China di sekitar Taiwan itu. Washington menyebut tindakan tersebut "tidak berdasar dan berisiko meningkatkan ketegangan," sambil mendesak Beijing untuk bertindak dengan lebih hati-hati.

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan latihan militer gabungan Tentara Pembebasan Rakyat di Selat Taiwan dan sekitar Taiwan," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam sebuah pernyataan, merujuk pada militer China.(*) 

Terkini