Taiwan Interogasi 2 Pejabat Perusahaan terkait Ledakan Pager Hizbullah

Jumat, 20 September 2024 | 15:03:07 WIB
Hsu Ching-kuang, pendiri dan presiden Gold Apollo, saat tiba di kantor jaksa disrik Shilin, Taipei, untuk memberikan keterangan terkait ledakan pager massal di Lebanon (REUTERS/Ann Wang Purchase Licensing Rights)

Taipei, sorotkabar. com - Para penyelidik Taiwan menginterogasi dua pejabat perusahaan setempat terkait insiden ledakan massal pager atau penyeranta yang digunakan Hizbullah di Lebanon. 
Selain interogasi, penggeledahan juga akan dilakukan terhadap kantor perusahaan tersebut.

Pernyataan dan spekulasi bermunculan mengenai dari mana perangkat komunikasi yang meledak itu berasal dan bagaimana perangkat itu dipasok ke Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, setelah ribuan pager dan walkie-talkie meledak massal pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) waktu setempat.

Sedikitnya 37 orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden, yang menurut Hizbullah, didalangi oleh Israel. Otoritas Tel Aviv belum memberikan komentar langsung atas insiden di Lebanon tersebut.
Media terkemuka Amerika Serikat (AS), New York Times (NYT), dalam laporannya yang mengutip pejabat AS dan pejabat lainnya, menyebut badan intelijen Tel Aviv menanam peledak ke dalam pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.

Namun pemimpin Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, membantah perusahaannya memproduksi perangkat yang meledak itu. Dia menyebut mitranya yang berbasis di Hungaria, sebuah perusahaan bernama BAC Consulting KFT, yang merancang dan memproduksi pager itu dengan merek dagang Gold Apollo.

Sebagai bagian dari penyelidikan yang dilakukan otoritas Taiwan, seperti dilansir AFP, Jumat (20/9/2024), Hsu dan seorang wanita bernama Wu Yu-jen, yang menjadi perwakilan BAC Consulting KFT, diinterogasi oleh para jaksa setempat pada Kamis (19/9).

Media lokal menyebut BAC Colsulting KFT mendirikan perusahaan yang berbasis Taipei di bawah nama "Apollo Systems".

"Negara kami menangani kasus ini dengan sangat serius," tegas kantor jaksa distrik Shilin di Taipei dalam pernyataan yang dirilis Jumat (20/9).

"Kami menginstruksikan kantor keamanan nasional Biro Investigasi untuk menginterogasi lebih lanjut dua orang dari perusahaan-perusahaan Taiwan sebagai saksi kemarin," imbuh pernyataan tersebut.
Kedua saksi itu diperbolehkan pulang setelah menjalani beberapa kali pemeriksaan yang diwarnai interogasi oleh jaksa Taiwan. Namun keduanya sama sekali tidak memberikan pernyataan apa pun kepada wartawan yang melontarkan pertanyaan kepada mereka.

"Kami akan mengklarifikasi fakta-faktanya sesegera mungkin, seperti apakah perusahaan-perusahaan Taiwan ini terlibat atau tidak," jelas kantor jaksa distrik Shilin di Taipei dalam pernyataannya.

Disebutkan juga bahwa para penyelidik akan menggeledah empat lokasi terkait penyelidikan kasus ini, yang mencakup area distrik Xizhi di New Taipei yang menjadi kantor Gold Apollo, dan area distrik Neihu di Taipei yang terdaftar sebagai alamat kantor Apollo Systems.

Menurut situs web pendaftaran perusahaan, perusahaan Apollo Systems didirikan oleh Wu pada April tahun ini dan berkantor di distrik Neihu.
Awal pekan ini, perusahaan Gold Apollo menjelaskan bahwa pager dengan model yang meledak di Lebanon "diproduksi dan dijual oleh BAC", yang berkantor di Budapest, Hungaria. Namun juru bicara pemerintah Hungaria, dalam pernyataannya, menyebut BAC Consulting KFT merupakan "perantara perdagangan, tanpa memiliki lokasi produksi atau operasional di Hungaria".(*) 

Terkini