Fotografer Burung Malaysia Kagumi Satwa Endemik di Sangihe

Fotografer Burung Malaysia Kagumi Satwa Endemik di Sangihe
Ilustrasi: SorotKabar.com

Sangihe,sorotkabar.com – Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali menjadi tujuan wisatawan mancanegara pencinta satwa endemik. Setelah sebelumnya menerima kunjungan tujuh wisatawan asal Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Prancis, akhir pekan ini Sangihe kedatangan tiga wisatawan asal Malaysia yang tergabung dalam komunitas “Pitta Chase”, penggemar burung pitta.

Ketua rombongan, Apiq Sulaiman, menjelaskan komunitas tersebut khusus menekuni hobi fotografi burung pitta, salah satu spesies burung yang juga dapat dijumpai di Sangihe.

“Di dunia ada 52 jenis burung pitta, dan di Indonesia terdapat sekitar 30 jenis, termasuk di Sangihe,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).

Berbeda dengan pengamat burung (bird watcher), komunitas ini lebih senang disebut “bird photographer”. Mereka berkeliling dunia untuk mengoleksi foto burung, khususnya jenis pitta. Hingga kini, Apiq telah berhasil mendokumentasikan 26 dari 52 spesies pitta di dunia.
Dalam pertemuan bersama Asisten I Setda Sangihe, Johanis Pilat, Apiq menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan hayati Pulau Sangihe. Menurutnya, Sangihe memiliki potensi besar untuk mengembangkan wisata minat khusus atau avitourism.

“Bayangkan, pulau sekecil ini memiliki 10 spesies burung endemik, belum lagi satwa lain seperti tarsius, kuskus, katak, kupu-kupu, dan banyak lagi,” katanya.

Ia menambahkan, Sangihe juga unggul dalam aksesibilitas pengamatan burung. “Contohnya saat kami mencari burung hantu di mess Burung Indonesia, kurang dari lima menit burung sudah muncul,” jelasnya.

Selain itu, keberadaan fasilitas penginapan, kafe, hingga transportasi yang mudah dan terjangkau turut mendukung kenyamanan wisatawan.

Meski demikian, Apiq menyoroti minimnya perhatian pemerintah dalam mengelola potensi wisata burung dan satwa endemik di Sangihe. Ia bahkan menemukan masyarakat yang masih berburu burung saat pengamatan di Malebur.

“Perlu ada peran pemerintah dan kerja sama semua pihak. Sosialisasi harus dimulai sejak sekolah agar masyarakat bangga dengan satwa dan alam mereka,” tegasnya.

Selama kunjungan dua hari satu malam, rombongan fotografer burung asal Malaysia ini berhasil mengabadikan empat jenis burung dari dua target utama mereka, yakni Sangihe Pitta (Lehangi), Western Hooded Pitta (Kupaw), Sangihe Scops Owl (Tana Lawo), dan Sangihe Hanging Parrot (Lungsihe).

Ketika ditanya mengenai kemungkinan kembali ke Sangihe, Apiq menegaskan hal itu sangat besar.

“Kami selalu ingin meningkatkan hasil foto. Misalnya kali ini kami mendapat foto burung sedang bertengger, lain waktu kami ingin memotret saat terbang, memberi makan anak di sarang, atau mencoba kamera baru. Jadi kemungkinan kami kembali sangat besar, bahkan bisa jadi Sangihe akan menjadi spot rutin kami,” pungkasnya.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index