Karhutla Riau Memburuk, Pemerintah Kerahkan 120 Manggala Agni dan Lakukan OMC

Karhutla Riau Memburuk, Pemerintah Kerahkan 120 Manggala Agni dan Lakukan OMC
Seorang petani berusaha memadamkan api dengan ranting agar tidak merambat ke lahan kebunnya di Kecamatan Dumai Timur, Dumai, Riau, Ahad (24/3/2024). Musim kemarau panjang yang melanda di daerah tersebut membuat kebakaran lahan semakin meluas dan kabut asa

Riau,sorotkabar.com - Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Sulaiman Umar meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Kementerian Kehutanan mencatat kondisi sebaran asap akibat karhutla dari pantauan Satelit Himawari BMKG, terdeteksi asap di wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Dalam pernyataannya, Senin (21/7/2025) Kementerian Kehutanan mengatakan asap lintas batas yang terdeteksi pada Sabtu (19/7/2025) sudah membaik dan tidak terdeteksi lagi pada Ahad (20/7/2025). Kementerian menjelaskan karhutla di Riau di musim kemarau seperti saat ini berpotensi menimbulkan asap lintas batas karena arah angin dari tenggara atau barat daya bergerak menuju barat laut atau timur laut, di mana posisi geografis negara tetangga berada.

Kementerian menambahkan sampai saat ini, Patroli Terpadu yang melibatkan personil Manggala Agni, TNI, kepolisian, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) dilaksanakan di sembilan posko desa yaitu di Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Kampar, Kepulauan Meranti, Pelalawan, dan Siak. Sementara Manggala Api menggelar patroli mandiri di 19 posko desa yaitu di Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, dan Kabupaten Indragiri Hilir.

Sulaiman mengatakan Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatalogi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta mitra swasta sudah menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Ia menegaskan OMC merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi potensi kekeringan pada lahan gambut.

Dalam pernyataanya Kementerian Kehutanan mengatakan sampai dengan saat ini, dua tahap OMC sebanyak 14 sortie, dengan jumlah bahan yang disemai pada awan sebanyak 12.600 kg (NaCl). Selanjutnya OMC akan terus dilaksanakan selain di wilayah Riau, seperti di Sumsel, Jambi, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim.

Berdasarkan pantauan titik panas satelit Terra Aqua Nasa dari Sistem Pemantauan Karhutla Kementerian Kehutanan – SiPongi periode 1 Januari s.d. 20 Juli 2025, di wilayah Riau tercatat dengan titik panas tertinggi yaitu Kabupaten Rokan Hilir dengan 1.767 titik, Rokan Hulu 1.114 titik dan Dumai 333 titik.

Kementerian mengatakan secara keseluruhan total titik panas di wilayah Riau berjumlah 4.449 titik, dengan titik panas tertinggi terjadi pada bulan Juli sejumlah 3.031 titik. Dari perhitungan Kementerian Kehutanan, karhutla tahun 2025 di Provinsi Riau periode Januari sampai Mei 2025 membakar lahan seluas 751,08 hektar.

Berdasarkan jenis tanah, karhutla terjadi seluas 695,72 hektar di tanah gambut atau sekitar 96,23 persen dan seluas 55,37 hektar di tanah mineral atau 7,37 persen. Berdasarkan tutupan lahan, karhutla terjadi tutupan hutan seluas 16,45 hektar atau 2,19 persen dan seluas 734,63 hektar di tutupan non hutan atau 97,81 persen.

Berdasarkan fungsi kawasan, 14,22 persen karhutla terjadi di kawasan hutan dan sebanyak 85,78 persen di APL (Areal Penggunaan Lain). “Kondisi iklim dan cuaca di provinsi Riau saat ini meminta perhatian kita bersama," kata Sulaiman seperti dikutip dari pernyataan Kementerian Kehutanan.

Ia menghimbau semua pihak terus meningkatkan kesiagaan dan upaya pencegahan karhutla. "Sinergitas, kolaborasi dan kerjasama yang solid dari seluruh stakeholders Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI, Kepolisian, Swasta dan Masyarakat menjadi kunci dalam upaya pengendalian karhutla di Indonesia," katanya.

Kementerian Kehutanan menegaskan Manggala Agni Kementerian Kehutanan bersama brigade pengendalian kebakaran dari Dinas Kehutanan, BPBDPK Riau, BPBD Rokan Hilir dengan didukung oleh personel TNI, kepolisian, RPK Pertamina Hulu Rokan dan kelompok Masyarakat Peduli Api terus berusaha memadamkan api di lapangan.

Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan Januanto menyampaikan jajarannya telah mengerahkan tidak kurang dari 120 personil Manggala Agni pada Balai Dalkarhut Wilayah Sumatera, yakni dari Daops Dumai, dan BKO dari Daops Siak, Daops Rengat, Daops Pekanbaru, bahkan dari luar Riau seperti Daops Bukit Tempurung Jambi, Daops Sarolangun Jambi, dan Daops Musi Banyuasin Sumsel.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index