Produk Kemasan Makanan Indonesia Laris Manis di AS

Produk Kemasan Makanan Indonesia Laris Manis di AS
Helatan National Restaurant Association (NRA) Show 2025 di AS. (ITPC Chicago)

Jakarta,sorotkabar.com - Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago mencatat keberhasilan produk kemasan makanan asal Indonesia meraih potensi transaksi sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 800 miliar dalam ajang National Restaurant Association (NRA) Show 2025 yang digelar di Amerika Serikat (AS).

Kepala ITPC Chicago Dhonny Yudho Kusuma mengungkapkan, partisipasi Indonesia kali ini menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan produk kemasan makanan ke pasar internasional. Menurutnya, respons positif dari para pembeli asal AS menunjukkan besarnya minat terhadap inovasi produk kemasan dari Indonesia.

"Produk kemasan makanan yang dibawa peserta dari Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi hingga US$ 50 juta. Capaian ini menandakan minat yang besar dari buyer AS terhadap produk kemasan makanan dari Indonesia," ujar Dhonny dikutip dari Antara, Minggu (14/6/2025).

Dhonny menambahkan, ITPC Chicago terus berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha Indonesia agar dapat memperluas pasar ekspor.

Salah satunya dengan menjembatani mereka dengan para pembeli dan pemangku kepentingan di AS.

Ia menjelaskan bahwa industri makanan dan minuman global saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang pesat.

Hal tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap inovasi kemasan, bahan makanan berkualitas tinggi, serta perlengkapan dapur yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Dalam pameran NRA Show 2025, terdapat tiga perusahaan asal Indonesia yang ikut serta. Ketiganya merupakan perusahaan hasil Penanaman Modal Asing (PMA) dari Tiongkok yang beroperasi di Indonesia. Kehadiran mereka turut berkontribusi terhadap peningkatan ekspor nasional serta mendorong perekonomian lokal.

"Perusahaan-perusahaan hasil PMA turut membantu meningkatkan nilai tambah ekspor Indonesia, menyerap tenaga kerja lokal, dan memperluas jaringan industri penunjang seperti logistik, percetakan, dan bahan baku lokal," pungkas Dhonny. (*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index