Adu Teknologi Siluman Jet Tempur KAAN vs F-35, Mana Lebih Unggul?

Adu Teknologi Siluman Jet Tempur KAAN vs F-35, Mana Lebih Unggul?
Jet Tempur KAAN dari Turki. (Istimewa/Istimewa)

Jakarta,sorotkabar.com - Indonesia baru saja mengukir sejarah dengan pembelian 48 unit jet tempur KAAN dari Turki, dalam kontrak bernilai fantastis mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 162,6 triliun.

Pengumuman kesepakatan ini disampaikan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui akun resminya di platform X pada 11 Juni 2025.

Jet tempur KAAN diproduksi oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), dan menariknya, Indonesia akan turut serta dalam sebagian proses produksinya. Hal ini menandai kolaborasi teknologi yang cukup dalam antara kedua negara.

Awal Mula Pengembangan KAAN

Dilansir dari simpleflying, sebelum fokus pada KAAN, Turki sempat berambisi menjadi bagian dari program F-35 Amerika Serikat, seperti banyak negara NATO lainnya.

Namun, pembelian sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia oleh Turki menjadi batu sandungan politik yang serius. Akibatnya, Turki dikeluarkan dari proyek F-35.

Sebagai tanggapan atas situasi ini, Turki mempercepat pengembangan jet tempur nasional mereka, KAAN. Jet ini menjalani penerbangan perdananya selama 13 menit, mencapai ketinggian 8.000 kaki dan kecepatan 230 knot.

Penerbangan kedua yang dilakukan pada bulan berikutnya berhasil mencapai ketinggian 10.000 kaki selama lebih dari 14 menit. TAI pun menyambut hasil ini dengan penuh optimisme.

Klaim TAI: KAAN Lebih Unggul dari F-35

Manajer Umum TAI, melontarkan klaim berani usai uji terbang kedua KAAN. Dalam wawancara dengan surat kabar Turki, ia menyebut bahwa jet tempur buatan negaranya lebih baik daripada F-35 buatan Amerika Serikat.

Menurut Kotil, KAAN mampu membawa hingga 10 ton amunisi, yakni jauh melebihi kapasitas F-35 yang hanya enam ton. Selain itu, ia menyoroti bahwa KAAN memiliki dua mesin, sedangkan F-35 hanya satu.

“Memiliki dua mesin berarti lebih banyak tenaga dan radar yang bisa menjangkau jarak lebih jauh,” tegas Temel Kotil, dikutip dari thedefensepost, Kamis (12/6/2025).

Pernyataan ini tidak terlepas dari konteks politik. Setelah Turki dikeluarkan dari program F-35 akibat pembelian sistem S-400 Rusia, negara itu mendorong penuh pengembangan pesawat tempurnya sendiri melalui program KAAN.

Perbandingan KAAN vs F-35

Berdasarkan data simpleflying, berikut adalah perbandingan poin-poin utama antara KAAN dan F-35:

Jet Tempur KAAN

Kecepatan maksimum mencapai Mach 1,8 atau sekitar 2.222 km/jam.

Plafon layanan hingga 55.000 kaki (sekitar 16.764 meter).

Ditenagai oleh dua mesin F110-GE-129 dengan total dorongan 58.000 pon.

F-35 Lightning II

Kecepatan maksimum sekitar Mach 1,6 atau sekitar 1.975 km/jam.

Plafon layanan lebih dari 50.000 kaki (sekitar 15.000 meter).

Menggunakan satu mesin Pratt & Whitney F135 dengan dorongan 43.000 pon.

Dirancang sebagai pesawat multirole bermesin ganda, KAAN mengusung teknologi siluman dan bodi dengan penampang radar rendah (low radar cross-section/RCS).

Pesawat ini juga dibekali ruang senjata internal demi menjaga performa stealth. Dengan dimensi sekitar 21 meter panjang dan bentang sayap 14 meter, KAAN mampu melaksanakan berbagai jenis misi tempur.

Dari uraian di atas, KAAN tampak unggul dalam kecepatan dan ketinggian operasional. Penggunaan dua mesin juga memberi dorongan yang lebih besar dibanding satu mesin pada F-35. Namun, keunggulan di atas kertas belum tentu mencerminkan performa sesungguhnya di medan tempur.

Aspek Siluman dan Sistem Tempur

F-35 dikenal karena keunggulan teknologi stealth (siluman) dan integrasi sistem tempur canggih, termasuk sensor fusion dan kapabilitas tempur jaringan.

Sementara itu, kemampuan serupa pada KAAN belum diketahui secara detail karena spesifikasinya masih belum dirilis secara penuh. Ini membuat perbandingan langsung masih bersifat spekulatif.

Masa Depan KAAN dan Ambisi Turki

Menurut General Manager TAI Temel Kotil, pengiriman 20 unit pertama KAAN dijadwalkan mulai tahun 2028. Turki juga menargetkan penggunaan mesin buatan dalam negeri mulai tahun yang sama. Produksi massal direncanakan berlangsung antara 2030 hingga 2033.

Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mempercayai potensi jet ini, bahkan sebelum masuk produksi penuh. Tentu ini menjadi taruhan besar terhadap masa depan jet tempur KAAN.

Siapa yang Lebih Unggul?

F-35 mungkin masih mendominasi pasar jet tempur generasi kelima dengan teknologi matang dan terbukti. Namun, kemunculan KAAN menunjukkan bahwa Turki tidak main-main dalam mengembangkan kekuatan udaranya. Apakah KAAN bisa menyaingi F-35? Jawabannya belum bisa dipastikan sekarang, tetapi Indonesia tampaknya yakin akan potensinya.

Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, masa depan jet tempur KAAN bisa menjadi babak baru dalam sejarah pertahanan udara dunia.

Mari kita nantikan bagaimana persaingan ini berkembang di tahun-tahun mendatang.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index