Jakarta, sorotkabar. com - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menambah gerbong pada layanan Kereta Commuter Line (KRL) guna meningkatkan kenyamanan penumpang dan mengatasi padatnya angkutan terutama di jam sibuk.
Usai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Direktur Utama PT KAI (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan bahwa Presiden Prabowo sangat memerhatikan bahwa banyak pekerja di area Jabodetabek yang bergantung menggunakan KRL sebagai transportasi massal, sehingga kenyamanan dalam gerbong juga harus ditingkatkan.
"Beliau sampaikan bahwa harus senyaman mungkin. Tadi saya jelaskan juga bahwa sekarang itu pada jam sibuk, KRL kita itu sudah berdempet-dempetan, beliau sangat 'concern' sekali dengan itu, maka beliau sampaikan secepatnya, agar impact bagi rakyat sangat positif sekali, secepatnya kita akan menambah gerbong," kata Bobby saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Bobby menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menilai penting kereta Commuter Line (KRL) sebagai transportasi massal untuk suatu negara.
Menurut Presiden, transportasi massal, yakni KRL merupakan peradaban bagi negara dan menjadi tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaannya.
Prabowo pun memerintahkan PT KAI untuk memastikan kenyamanan, kebersihan dan keamanan di KRL, termasuk penambahan gerbong, peningkatan fasilitas di stasiun dan lintasan kereta.
"Tambahkan gerbong, perbaiki gerbong yang ada, nyamankan penumpang terutama yang perempuan, stasiun, lintasan kereta dan gerbong harus bersih, terutama peningkatan-peningkatan fasilitas di stasiun, fasilitas operasi yang ada di lintasan, dan bahkan juga meningkatkan infrastruktur dari lintasan yang ada," kata Bobby menjelaskan arahan Presiden.
Selain KRL, Presiden Prabowo juga menginstruksikan layanan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang menjadi transportasi massal untuk diperhatikan segi keselamatan sebagai faktor utama, serta keamanan, kenyamanan dan kebersihan.
Khusus menyambut masa libur Natal dan Tahun Baru nanti, Presiden menginstruksikan PT KAI untuk mengecek daerah rawan bencana yang dilintasi kereta jarak jauh.
"Beliau juga memerintahkan kami untuk mengecek secara detail daerah-daerah rawan, terutama daerah rawan banjir, daerah rawan longsor dalam hal ini," kata Bobby.(*)