Daftar 10 Mata Uang dengan Nilai Terendah di Dunia

Daftar 10 Mata Uang dengan Nilai Terendah di Dunia
Daftar mata uang terendah di dunia (Foto: Freepik)

Jakarta,sorotkabar.com - Daftar 10 mata uang dengan nilai terindah di dunia.

Di tengah menguatnya indeks dolar AS, banyak mata uang di dunia semakin tertekan.

Kondisi ini menyebabkan sejumlah mata uang melemah drastis terhadap dolar AS, bahkan hampir tidak bernilai dalam perdagangan internasional.

Mata uang yang lemah adalah mata uang dengan nilai rendah atau mengalami penurunan signifikan dibandingkan mata uang lainnya.

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab depresiasi mata uang, seperti inflasi tinggi, ketidakstabilan politik, defisit perdagangan, atau intervensi bank sentral.

Berikut ini adalah daftar 10 mata uang terendah di dunia yang sudah dirangkum Sabtu (28/12/2024):

1. Lebanese Pound (LBP)

Krisis ekonomi yang berkepanjangan, inflasi yang melonjak, serta ketidakstabilan politik menjadi penyebab utama depresiasi nilai mata uang ini. Krisis perbankan sejak 2019 turut memperburuk situasi.

2. Iranian Rial (IRR)

Rial Iran terus terpuruk sejak gagalnya kesepakatan nuklir AS-Iran pada 2015, yang memicu sanksi internasional. Walaupun semoat stabil di beberapa tahun terakhir, ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin menekan nilai mata uang ini.

3. Vietnamese Dong (VND)

Akibat pembatasan ekspor serta penurunan volume perdagangan, Dong Vietnam mengalami pelemahan nilai. Pemerintah Vietnam bahkan mendekati kebijakan devaluasi dong untuk mendorong ekspor sebagai strategi peningkatan ekonomi.

4. Laotian Kip (LAK)

Mata uang Laos melemah akibat inflasi tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lambat, dan peningkatan utang luar negeri. Hal ini menjadikan kip sebagai salah satu mata uang dengan nilai terendah di dunia.

5. Sierra Leonean Leone (SLL)

Akibat tingkat inflasi dan utang yang tinggi, serta pertumbuhan ekonomi yang lambat dan wabah virus Ebola di masa lalu juga meninggalkan dampak jangka panjang terhadap stabilitas ekonomi negara ini.

6. Indonesian Rupiah (IDR)

Rupiah mengalami depresiasi sebesar 3,09% pada tahun 2024. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan III, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal menjadi faktor utama yang memengaruhi kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia.

7. Uzbekistan Som (UZS)

Som Uzbekistan melemah akibat inflasi tinggi, tingkat pengangguran yang signifikan, dan masalah struktural seperti korupsi. Kendala ini terus membebani pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

8. Guinean Franc (GNF)

Franc Guinea mengalami penurunan nilai sejak konflik politik di tahun 1990-an. Meskipun sempat menunjukkan tanda pemulihan, kerusuhan militer dan inflasi yang terus-menerus menjadikan mata uang ini tetap berada dalam posisi lemah.

9. Paraguayan Guarani (PYG)

Guarani Paraguay menghadapi tekanan akibat inflasi dan pengangguran yang kronis, diperburuk oleh masalah korupsi dan peredaran uang palsu. Kondisi ini membuatnya termasuk dalam daftar mata uang dengan nilai terendah.

10. Malagasy Ariary (MGA)

Ariary Madagaskar berada di posisi terakhir dalam daftar ini. Nilainya terus melemah akibat bencana alam, ketidakstabilan politik, dan dampak krisis keuangan global. Tingginya inflasi dan minimnya minat investasi asing memperburuk kondisi ekonomi negara tersebut.

Pelemahan mata uang suatu negara dapat berdampak besar terhadap perekonomian, terutama bagi negara yang bergantung pada impor. Situasi ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi negara-negara tersebut dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik domestik.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index