Pekanbaru,sorotkabar.com - Super Air Jet menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pelanggan atas keterlambatan keberangkatan penerbangan nomor IU-914 rute Jakarta-Pekanbaru yang dijadwalkan Kamis (26/12/2024).
Direktur Utama (Chief Executive Officer) Super Air Jet, Ari Azhari dalam keterangan resminya mengatakan keterlambatan tersebut terjadi karena adanya proses penggantian salah satu komponen pesawat yang memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan awal. Proses ini dilakukan demi memastikan keamanan dan kenyamanan penerbangan.
"Awalnya, waktu yang dibutuhkan untuk penggantian diperkirakan sekitar 30 menit, namun kenyataannya memerlukan waktu tambahan," ujar Ari Azhari, Jumat (27/12/2024).
Ia menjelaskan pada penerbangan nomor IU-914, proses boarding selesai dan semua pelanggan telah duduk di kabin pesawat pada 18.38 WIB.
Namun, pada saat yang tidak terduga, muncul kebutuhan untuk melakukan perbaikan pada salah satu komponen pesawat yang diperkirakan akan membutuhkan waktu 30 menit.
Dalam upaya memastikan keselamatan penerbangan, keputusan diambil untuk segera mengganti komponen tersebut. Proses pengerjaan penggantian dimulai pada 19.15 WIB dan berlangsung hingga pukul 19.56 WIB. Setelah proses tersebut selesai, pesawat dinyatakan aman untuk dilanjutkan ke penerbangan dan siap berangkat pukul 20.04 WIB.
"Kami memohon pengertian atas waktu yang dibutuhkan sebagai langkah memastikan semua aspek operasional pesawat berjalan dengan aman dan lancar sebelum penerbangan dilanjutkan," cakapnya.
Selama menunggu, pelanggan tetap berada di dalam kabin pesawat dengan pertimbangan agar proses finalisasi segera selesai, serta untuk menghindari ketidaknyamanan yang mungkin terjadi jika harus kembali ke ruang tunggu atau melalui proses boarding ulang.
Pesawat diberangkatkan dengan aman dan telah tiba di Pekanbaru pada hari yang sama.
"Super Air Jet berterima kasih atas kesabaran dan pengertian pelanggan dalam menghadapi situasi ini. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan operasional dan memastikan setiap penerbangan berlangsung aman, nyaman, dan tepat waktu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet penerbangan
Jakarta-Pekanbaru mengeluhkan perlakuan maskapai yang dinilai tidak profesional saat penerbangan dari Jakarta menuju Pekanbaru, Kamis (26/12/2024) malam.
Penumpang mengaku dikurung di dalam kabin pesawat selama dua jam akibat keterlambatan tanpa diberikan kompensasi atau solusi yang memadai.
Seharusnya pesawat take off pada pukul 18.10 WIB. Namun pesawat baru berangkat pukul 20.15 WIB. Selama itu, penumpang menunggu di dalam kabin.
Salah satu penumpang Ganda menyatakan kekecewaannya atas layanan maskapai tersebut.
"Jika delay, seharusnya kami bisa menunggu di ruang tunggu, bukan di dalam kabin yang sempit. Apalagi saat itu sudah lewat jam makan malam, tapi kami tidak diberi kompensasi apapun. Ketika kami komplain, petugas malah hanya cengengesan," ungkapnya dengan nada geram.
Ganda menambahkan, pengurungan selama dua jam di dalam kabin membuat suasana semakin tidak nyaman, terlebih tidak ada kejelasan informasi dari pihak maskapai.
"Kalau dari keterangan yang mereka sampaikan dalam pengumuman, keterlambatan tersebut karena jam operasional Bandara SSK II Pekanbaru hanya sampai pukul 21.00 WIB. Mereka mengatakan sedang berusaha memperpanjang jam buka operasional di bandara Pekanbaru," jelasnya.
Dikonfirmasi terkait hal ini EGM Bandara SSK II Pekanbaru Radityo Ari Purwoko membantah klaim bandara tidak memberikan izin perpanjangan waktu operasional (extend).
"Kami selalu memberikan izin extend jika diminta oleh maskapai. Bahkan saat Lebaran kemarin, kami pernah mengizinkan operasional hingga pukul 02.30 dini hari," ujar Oki, sapaan akrabnya.
Ia menegaskan, bandara Pekanbaru memiliki kebijakan fleksibel terkait perpanjangan operasional, apalagi jika situasi mendesak.
"Jadi, alasan bahwa bandara tidak memberikan extend hingga pukul 21.00 adalah tidak tepat," cakapnya.
Oki juga menyayangkan tindakan pihak maskapai yang tidak profesional dalam menangani situasi ini.
“Pilot atau pihak maskapai seharusnya mengajukan izin extend, bukan malah membuat penumpang terkurung tanpa solusi. Kami selalu siap membantu,” katanya.(*)