Kasus Flu Burung pada Manusia Bertambah di Amerika, Siaga Darurat Diberlakukan

Kasus Flu Burung pada Manusia Bertambah di Amerika, Siaga Darurat Diberlakukan
Ilustrasi flu burung. Pejabat kesehatan Los Angeles County melaporkan kasus flu burung pertama pada manusia di kawasan tersebut. Republika/Mardiah

Los Angeles,sorotkabar.com – Pejabat kesehatan Los Angeles County melaporkan kasus flu burung pertama pada manusia di kawasan tersebut.

Kasus ini muncul kurang dari sepekan setelah Pemerintah California mengumumkan kondisi darurat.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles County mengatakan bahwa kasus flu burung H5 pada manusia terdeteksi pada orang dewasa yang terpapar hewan ternak yang terinfeksi virus di tempat kerja. Pasien yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan mengalami gejala ringan, telah diobati dengan antivirus dan dalam masa pemulihan di rumah.

“Risiko flu burung H5 secara keseluruhan bagi masyarakat tetap rendah,” kata pejabat kesehatan seperti dilansir ABC News, Selasa (24/12/2024).

Kasus di LA menambah daftar kasus flu burung di AS. Sejauh ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengonfirmasi ada 65 kasus flu burung pada manusia secara nasional, dengan 36 kasus di antaranya terjadi di California.

Gubernur California, Gavin Newsom, mengumumkan keadaan darurat pada 18 Desember ketika kasus flu burung terdeteksi pada sapi perah di peternakan California Selatan. Virus ini sebelumnya juga terdeteksi di Central Valley di negara bagian tersebut.

“Pernyataan ini merupakan tindakan yang ditargetkan untuk memastikan lembaga-lembaga pemerintah memiliki sumber daya dan fleksibilitas yang mereka butuhkan untuk menanggapi wabah ini dengan cepat,” ujar Newsom dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Gejala-gejala flu burung pada manusia termasuk mata merah atau berair, demam, batuk atau kesulitan bernapas, sakit tenggorokan, nyeri otot atau tubuh, serta diare dan muntah. Individu yang pekerjaannya terkait dengan hewan yang terinfeksi, termasuk sapi, unggas atau satwa liar, berisiko lebih tinggi terpapar virus.

“Orang jarang terkena flu burung, tetapi mereka yang berinteraksi dengan ternak atau satwa liar yang terinfeksi memiliki risiko lebih besar untuk tertular. Kasus ini mengingatkan kita untuk melakukan tindakan pencegahan dasar agar tidak terpapar,” ujar petugas kesehatan Los Angeles County, Muntu Davis.

Davis mengimbau masyarakat untuk menghindari kontak tanpa pelindung dengan hewan yang sakit atau mati termasuk sapi, unggas, dan burung liar. Masyarakat juga diminta menghindari konsumsi produk hewani yang mentah atau kurang matang.

“Kami juga merekomendasikan masyarakat untuk melakukan vaksin flu, yang dapat membantu mencegah penyakit flu parah dan menurunkan risiko terkena infeksi flu musiman dan flu burung pada saat yang bersamaan jika terpapar,” kata Davis.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index