Pria Rusia Selamat Usai 66 Hari Terombang-ambing di Lautan

Pria Rusia Selamat Usai 66 Hari Terombang-ambing di Lautan
Pria Rusia bernama Mikhail Pichugin selamat 66 hari di lautan (Russian Emergency Ministry Press Service via AP)

Moskow,sorotkabar.com - Seorang pria Rusia ditemukan masih hidup setelah 66 hari terombang-ambing di lautan dengan perahu karet berukuran kecil. Saudara laki-laki dari pria ini dan keponakannya meninggal di atas perahu tersebut.

Mikhail Pichugin yang berusia 46 tahun ini, seperti dilansir AFP, Rabu (16/10/2024), ditemukan oleh kapal nelayan di lepas pantai Semenanjung Kamchatka pada Senin (14/10), atau lebih dari dua bulan setelah melakukan perjalanan dengan perahu karet bersama saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.

Saudara laki-laki dan keponakan Pichugin meninggal di atas perahu saat mereka masih terombang-ambing di tengah lautan.

Pichugin dibawa ke rumah sakit di kota Magadan dalam kondisi cukup sehat. Dia bahkan mampu berbicara singkat kepada wartawan pada Rabu (16/10) sambil terbaring di ranjang rumah sakit.

Terlihat pucat dengan pinggiran matanya memerah namun tidak tampak kurus, Pichugin menceritakan kisahnya berhasil bertahan hidup di Laut Okhotsk.

"Dengan pertolongan Tuhan, bagaimana lagi? Sebuah kapal bernama Angel menyelamatkan saya," tuturnya sembari tersenyum, merujuk pada nama kapal nelayan yang menemukan dirinya di tengah lautan.

"Saya mengumpulkan air hujan," ucap Pichugin, yang juga mengatakan dirinya menggunakan sleeping bag yang di dalamnya dipasangi bulu unta yang membuatnya tetap hangat dan mampu bertahan hidup.

"Itu basah, tidak kering, tapi Anda merangkak ke bawahnya, Anda menggeliat sendiri dan Anda menjadi hangat," ujarnya.

"Saya tidak punya pilihan. Saya memiliki ibu di rumah, anak perempuan saya," kata Pichugin soal hal yang memotivasi dirinya untuk bertahan hidup.

Wakil Gubernur Magadan, Tatiana Savchenko, dalam pernyataan terpisah menyebut kondisi Pichugin "memuaskan". Dia mengatakan bahwa pemerintah akan membiayai Pichugin untuk terbang pulang ke rumahnya dan untuk kerabatnya menjenguknya.

Pichugin berasal dari area Ulan-Ude di Siberia, tetapi dia bekerja sebagai sopir di Pulau Skhalin di area timur jauh Rusia.

Pada 9 Agustus lalu, dia berangkat dari pantai wilayah Khabarovsk bersama saudara laki-lakinya, Sergei (49), dan keponakannya, Ilya (15), yang sedang berkunjung. Mereka hendak menyeberang ke Sakhalin, yang seharusnya memakan waktu hanya beberapa jam.

Ketika mereka tak kunjung tiba di tujuan, tim penyelamat Rusia mengamati area tersebut dengan helikopter dan pesawat, mencurigai perahu Pichugin hanyut menuju ke area Kamchatka. Upaya pencarian itu tidak membuahkan hasil apa pun dan akhirnya dihentikan.

Perahu itu akhirnya ditemukan dua bulan kemudian di perairan yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari titik awalnya.

Menurut istrinya, Pichugin berhasil selamat karena perawakannya yang gemuk dan berbobot 100 kilogram. Televisi lokal Rusia melaporkan berat Pichugin hanya 50 kilogram saat ditemukan pada Senin (14/10).

"Ini semacam keajaiban," ucap istri Pichugin, Yekaterina, kepada kantor berita RIA Novosti. Dia mengatakan Pichugin dan saudara serta keponakannya hanya membawa cukup makanan dan air untuk bertahan selama dua pekan.

Penyelidik transportasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan terhadap kemungkinan pelanggaran aturan keselamatan. Hal itu meningkatkan kemungkinan Pichugin untuk menghadapi tuntutan pidana dan berisiko dihukum hingga tujuh tahun penjara.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index