Lumajang,sorotkabar. com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di hutan jati milik Perhutani yang terletak di petak 14 A, RPH Bagu, BKPH Pasirian, Blok Gunung Tambuh, Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (13/10/2024).
Luas area yang terbakar mencapai 1,5 hektare. Kepala Dusun Gentengan, Desa Condro, Yakut, mengungkapkan bahwa insiden kebakaran terpantau pertama kali sekitar pukul 12.00 WIB.
Ia melihat kepulan asap dari bagian bawah perbukitan yang terlihat jelas dari pemukiman warga.
“Awalnya tadi saya melihat ada kepulan asap di bawah perbukitan yang terletak di belakang rumah penduduk Dusun Gentengan. Setelah saya dekati bersama warga, ternyata ada kebakaran,” kata Yakut.
Melihat api yang berkobar, Yakut dan warga setempat langsung melakukan upaya pemadaman mandiri dengan sistem gepyok dan membuat sekat bakar.
Menurut Yakut, material yang terbakar terdiri dari daun jati kering, semak belukar, dan rumpun bambu kering. “Yang terbakar ini bagian daun jati kering, semak belukar, rumpun bambu sehingga sangat sulit dipadamkan.
Apalagi angin berhembus kencang sehingga pemadaman sulit dilakukan. Upaya yang kami lakukan bersama petugas tadi ya hanya memadamkan dengan gepyok dan membuat sekat bakar. Yang penting, api bisa segera dilokalisir sehingga tidak merembet ke rumah warga,” tambahnya.
Api berhasil dipadamkan dua jam kemudian, dilanjutkan dengan proses pembasahan menggunakan dua unit mobil pemadam kebakaran untuk mengantisipasi munculnya titik api baru.
“Sekarang masih proses pembasahan agar tidak muncul titik api baru,” terangnya. Sementara itu, Kepala BKPH Pasirian, Eko Tunggal Wahyudiono, mengaku belum mengetahui penyebab pasti dari kebakaran tersebut.
Dugaan sementara, api muncul akibat gesekan ranting kering di hutan yang dipicu oleh angin kencang dan cuaca panas. “Untuk penyebab kebakaran masih belum kita ketahui.
Dugaan sementara ya akibat kemarau panjang. Sementara lahan yang terbakar sekitar 1,5 hektare. Ini merupakan kawasan hutan produksi berupa tanaman jati dan pinus. Tapi Alhamdulillah api sudah berhasil dipadamkan,” ujar Eko.(*)