Menlu Swedia Dilempari Tomat-Bawang Saat Debat Palestina di Parlemen

Menlu Swedia Dilempari Tomat-Bawang Saat Debat Palestina di Parlemen
Menlu Swedia Maria Malmer Stenergard (dok. Fredrik Sandberg

Swedia,sorotkabar.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia, Maria Malmer Stenergard, terpaksa meninggalkan gedung parlemen setelah dilempari tomat dan bawang oleh para aktivis.
Insiden ini terjadi ketika Stenergard sedang terlibat perdebatan soal Palestina.

Stenergard, seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (4/10/2024), harus melarikan diri ketika orang-orang yang berada di tribun ruang parlemen tiba-tiba mulai berteriak dan melemparkan sayuran ke arahnya pada Kamis (3/10).

Tomat dan bawang dilemparkan kepada Stenergard selama perdebatan berlangsung soal bagaimana Swedia harus memberikan suara dalam referendum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal Israel dan Tepi Barat.

Laporan surat kabar lokal Dagens Nyheter (DN) menyebut ketua parlemen Swedia, Riksdag, Ann-Sofie Malm, menuduh para aktivis pro-Palestina, dengan tangan bercat merah, yang melemparkan sayuran ke arah Stenergard, yang baru saja diangkat menjadi Menlu tersebut.

Perdebatan itu diwarnai gangguan tak lama setelah Stenergard menjawab pertanyaan soal situasi warga Palestina di Timur Tengah.

Orang-orang yang duduk di antara penonton di area tribun ruang sidang parlemen tiba-tiba berteriak dan menuduh Menlu Swedia itu mendukung genosida.

Kepolisian Swedia, menurut otoritas Riksdag yang dikutip DN, telah menangkap tiga orang terkait insiden tersebut.

"Anda harus dapat berpartisipasi dalam percakapan selama perdebatan tanpa ada benda-benda yang dilemparkan kepada Anda. Apalagi di aula Riksdag yang merupakan ruangan perwakilan terpilih," ucap Stenergard kepada DN usai insiden itu.

Disebutkan oleh DN bahwa tomat dan bawang tidak terdeteksi dalam pemeriksaan keamanan di Riksdag, meskipun para pengunjung hanya diperbolehkan membawa buku catatan ke dalam ruang sidang parlemen.

Perdana Menteri (PM) Ulf Kristersson menuntut tindakan keamanan yang lebih ketat setelah insiden tersebut.

"Saya mengharapkan analisis menyeluruh tentang bagaimana hal ini bisa terjadi dan tindakan yang lebih kuat untuk menjaga keselamatan perwakilan terpilih di aula," tegasnya.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index