Strategi dan Tantangan Bangun Timnas U 17 Indonesia Menembus Piala Dunia 2025

Strategi dan Tantangan Bangun Timnas U 17 Indonesia Menembus Piala Dunia 2025
Manajer Timnas U 17 Indonesia Zaki Iskandar.

Jakarta,sorotkabar.com - Akhirnya Manajer Timnas U 17 Indonesia, Zaki Achmad Iskandar membuka cerita lengkap dibalik lahirnya sejarah baru sepakbola Indonesia, kemenangan pertama di panggung Piala Dunia U 17 2025 di Qatar.

Zaki, panggilan karibnya, menyebut skuad Garuda Muda asuhan Coach Nova Arianto itu bukan sesuatu yang terjadi tiba-tiba, melainkan hasil dari proses panjang, terukur, dan disiplin selama hampir dua tahun pembentukan tim di bawah arahan langsung Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Pondasi kejayaan ini, kata Zaki, dimulai sejak awal 2024, ketika para pemain masih berstatus U16. “Di kelompok umur ini mereka masih seperti kertas kosong yang bisa dibentuk. Kami membangun mereka dengan program Training Camp (TC) jangka panjang yang berjenjang, dan disiplin ketat,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Perjalanan itu melewati fase Piala AFF di Solo, Jawa Tengah, kemudian menembus Piala Asia, sebelum akhirnya mencapai target terbesar, lolos ke Piala Dunia U17 dan menang untuk pertama kalinya dalam sejarah, saat melawan Honduras. “Satu siklus target tuntas. Ini buah dari kerja keras dua tahun,” jelasnya.

Namun pembentukan skuad ini bukan hanya soal taktik dan fisik. Zaki mengungkapkan timnas U17 ini dengan sumber daya paling lengkap yang pernah ditanganinya. Mulai dari pelatih, tenaga medis, fisioterapis, ahli gizi, hingga dua psikolog khusus yang mendampingi para pemain saat menjalani TC.

“Anak-anak usia 16–17 ini tantangannya besar. Mereka baru puber, emosinya naik turun, tekanan media sosial luar biasa. Karena itu mental adalah fondasi. Kami perkuat betul dari sisi psikologi,” jelasnya.

Menurut Zaki, peran psikolog sangat penting, terutama ketika para pemain menghadapi homesick, tekanan publik, atau masalah pribadi selama TC panjang. “Biasanya mereka curhat ke psikolog atau head coach dulu. Kalau ada hal yang harus ditangani cepat, psikolog menyampaikan langsung saya sehingga cepat teratasi,” ujarnya.

Tidak hanya itu saja, Zaki menyebut urusan nutrisi, pola makan, hingga pembangunan massa otot selalu mendapat pengawasan ketat, mengingat fase pertumbuhan mereka berlangsung hingga usia 20 tahun.

Saat menjalani pertandingan, Zaki mengatakan selalu ada evaluasi termasuk ketika kalah dari Korea Utara dengan skor mencolok 0-6 di Piala Asia. Evaluasi inilah dijadikan bahan pembelajaran yang membuat mental tim jauh lebih matang saat tampil di Qatar.

"Hasil evaluasi menggembirakan. Saat menghadapi Zambia, Indonesia hampir mencetak kemenangan beruntun sebelum akhirnya mengguncang dunia lewat sejarah manis kontra Honduras," ujarnya.

Dengan struktur matang, pembinaan menyeluruh, dan dukungan penuh federasi, Timnas U17 kini menjadi bukti bahwa, prestasi internasional bukan lagi mimpi tetapi hasil kerja sistematis. “Alhamdulillah, semua target tercapai. Dan kemenangan di Piala Dunia ini adalah pintu awal untuk generasi emas berikutnya,” tutupnya.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index