Limbah Sawit GMM di Halmahera Selatan Diolah Jadi Pupuk Untuk Suburkan Tanah

Limbah Sawit GMM di Halmahera Selatan Diolah Jadi Pupuk Untuk Suburkan Tanah
Limbah sawit yang dihasilkan PT Gelora Mandiri Membangun (GMM) di Halmahera Selatan, Maluku Utara diolah menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman.

Ternate, sorotkabar.com -Limbah sawit yang dihasilkan PT Gelora Mandiri Membangun (GMM) di Halmahera Selatan, Maluku Utara diolah menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman.p

"Seluruh bagian sawit meliputi akar, batang, daun, bunga dan buah memiliki peran signifikan termasuk limbahnya," ujar Manajer ISPO PT GMM Ari Rohman di Ternate, Senin.

Limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill efluent (POME) tersebut dimanfaatkan sebagai pupuk di area kebun. Pemanfaatan POME sebagai pupuk di dalam lahan kelapa sawit telah banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan termasuk PT Gelora Mandiri Membangun (GMM).

Pemanfaatan ini dilaksanakan sesuai dengan Dokumen Adendum ANDAL RKL-RPL Type. A,SK Kelayakan Lingkungan Hidup Nomor 37 Tahun 2021, DPMPTSP Kabupaten Halmahera Selatan dan Surat Kelayakan Operasional (SLO) Nomor: 503/31/2023, surat kelayakan operasional pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah.

Ia menyebutkan saat ini PT GMM memiliki 10 kolam pengolahan air limbah (IPAL) dengan fungsi yang berbeda-beda.

POME ditampung dan mengalami sejumlah tahap pengolahan, termasuk tahap menaburkan bakteri anaerob guna memisahkan lumpur dan cairan sebelum didistribusikan ke lahan kelapa sawit sebagai pupuk organik.

"Lumpur tersebut tidak lantas akan dibuang, melainkan dimanfaatkan sebagai pupuk bersama limbah padat kelapa sawit seperti janjang kosong, cangkang, serabut dan bungkil," kata Ari.

Sementara limbah cair akan dipompa menuju rorak-rorak yang ada di lahan kebun kelapa sawit, karena limbah yang dihasilkan oleh kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit bukan limbah beracun," ujarnya.

Ia menegaskan pengelolaan lahan perkebunan PT GMM dilaksanakan secara profesional dan rutin sesuai dengan ketentuan, seperti menguji dan analisa sampel limbah cair pada kolam 1 IPAL tiap bulan, menguji dan analisa sampel limbah cair pada kolam 10 IPAL tiap bulan, menguji dan analisa sampel air sumur pantau pada lahan LA (land application/ lahan kebun) tiap 6 bulan dan menguji dan analisa sampel tanah pada lahan LA tiap 12 bulan dengan pemantauan melalui sumur pantau.

Perusahaan juga rutin melakukan pengecekan agar tidak melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) sesuai ketentuan pemerintah.

PT GMM juga selalu membuka jalur komunikasi dengan warga terkait pemantauan limbah.

"Jadi kalau ada informasi bahwa perusahaan ini merusak lingkungan saya rasa ini adalah wacana yang tidak berdasar," ujar Kaur (Kepala Urusan) Desa Sekely Hasrulmullih,

Industri kelapa sawit memiliki pendekatan khusus dalam mewujudkan praktik berkelanjutan, salah satunya melalui pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi sektor perkebunan.

Praktik ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam pengelolaan industri sawit menuju arah yang lebih berkelanjutan.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index