Indonesia-Norwegia Bahas Solusi Sampah Plastik di COP30

Kamis, 13 November 2025 | 20:55:13 WIB
Pengurus Bank Sampah Wilayah Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah (Wiralodra) memberikan telur kepada warga usai menukarkan sampah di desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025).

Belem,sorotkabar.com - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen di sela-sela pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, Rabu (12/11) waktu setempat. Pertemuan itu untuk membahas penanganan sampah plastik.

"Membahas kesiapan Indonesia untuk menjadi lead di dalam langkah penanganan polusi plastik," kata Hanif.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia sangat berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Tanah Air. "Indonesia sangat kuat tekad untuk kemudian mengurangi secara bertahap polusi plastik di Tanah Air. Kita negara besar tentu memiliki timbulan sampah yang cukup besar," katanya.

Menurut Hanif, Indonesia menghasilkan 143 ribu ton sampah per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 12 hingga 17 persennya merupakan sampah plastik.

"Dari 143 ribu ton (sampah) per hari, 12-17 persennya merupakan sampah plastik yang sudah sekian tahun belum bisa kita tangani dengan serius," katanya.

Hanif pun menekankan penanganan permasalahan sampah plastik harus melibatkan banyak pihak sehingga penanganannya bisa dilakukan secara masif, terukur, dan sistematis.

"Sehingga apa yang diminta oleh Bapak Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Indonesia akan mampu menyelesaikan penanganan sampah selesai 100 persen di tahun 2029," katanya.

Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Norwegia, Hanif juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Hidup, Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo, Arlette Soudan-Nonaul untuk memulihkan lahan gambut.(*)

Halaman :

Terkini