Harga Emas Dunia Meroket, Catat Kenaikan 5 Pekan Beruntun

Harga Emas Dunia Meroket, Catat Kenaikan 5 Pekan Beruntun
Daftar negara yang menggunakan emas sebagai cadangan strategis. (Pexels/Zla?áky.cz)

Jakarta,sorotkabar.com - Harga emas dunia ditutup menguat lebih dari 1% pada perdagangan Jumat (19/9/2025), menandai reli mingguan kelima secara beruntun. 

Pasar masih menyoroti arah kebijakan moneter The Fed setelah pekan ini memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini.

Harga emas di pasar spot naik 1,13% ke posisi US$ 3.685,59 per ons. Dalam sepekan, logam mulia ini mencatat kenaikan 1,1%. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup menguat 1,1% di level US$ 3.718,5 per ons.

The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (17/9/2025). Namun, bank sentral AS menegaskan inflasi yang masih tinggi membuat arah kebijakan selanjutnya belum pasti.

Pascakeputusan tersebut, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 3.707,4 per ons sebelum terkoreksi tipis akibat volatilitas pasar.

“Harga emas tetap berada di jalur bullish. Penurunan hanya jeda setelah keputusan The Fed. Secara realistis, harga bisa menembus US$ 4.000 per ons sebelum akhir tahun,” ujar analis RJO Futures Bob Haberkorn.

Sementara itu, Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari menilai, pelemahan pasar tenaga kerja menjadi alasan pemangkasan suku bunga. Ia bahkan membuka peluang pemangkasan lanjutan dalam dua pertemuan berikutnya.

Secara historis, suku bunga rendah membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi lebih menarik. Selain itu, ketidakpastian ekonomi juga mendukung penguatan harga logam mulia. Hingga saat ini, emas sudah melesat hampir 40% sepanjang 2025.

Di pasar fisik, permintaan emas di India melonjak. Premi emas naik ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir meski harga sempat mencetak rekor menjelang musim perayaan. Sebaliknya, di China, harga emas justru diperdagangkan dengan diskon yang melebar hingga rekor lima tahun.

Untuk logam mulia lain, perak menguat 2,7% ke US$ 42,94 per ons, platinum naik 1,5% menjadi US$ 1.405,21 per ons, sementara paladium turun tipis 0,2% ke US$ 1.148,31 per ons.

“Investor kini juga melirik platinum dan perak karena dianggap lebih terjangkau dibanding emas,” pungkas Haberkorn.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index