Masinton Protes ke KPU Gegara Tak Diterima Daftar Bupati Tapteng

Masinton Protes ke KPU Gegara Tak Diterima Daftar Bupati Tapteng
Anggota DPR F-PDIP Masinton Pasaribu (Tangkapan layar YT DPR)

MEDAN, sorotkabar.com - Politisi PDIP Masinton Pasaribu melayangkan protes keras kepada Ketua KPU RI Mochamad Afifuddin karena dia tidak bisa mendaftar sebagai calon Bupati Tapanuli Tengah.

Protes itu disampaikan anggota Komisi II DPR itu ketika rapat kerja dengan KPU.

Rapat antara Komisi II dan KPU berlangsung hingga Rabu (11/9) dini hari. Protes itu disampaikan Masinton ketika Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia membacakan hasil kesimpulan rapat.

"Dua case ya (permasalahan) satu tadi Kendal, kemudian Tapanuli Tengah terhadap adanya calon tunggal. Nah terhadap calon tunggal kalau saya itu kan pendaftarannya saya sudah daftar pada saat jam dan hari yang ditentukan oleh PKPU, tapi saya tidak diterima," kata dia.

Masinton menilai harusnya KPU Tapteng menerima berkas pendaftarannya. Kemudian KPU melakukan verifikasi. "Kan harus diterima dulu begitu Pak, kemudian dilakukan verifikasi," ungkapnya.

Protes Masinton itu kemudian ditanggapi oleh Mochamad Afifuddin. Berdasarkan keterangan Afifuddin, pihak internalnya yang akan melalakukan pengawasan hingga berpedoman pada undang-undang yang ada

Masinton, tak puas dengan jawaban KPU. Ia meminta komitmen yang tegas dari komisioner KPU dalam mengambil kebijakan.

"Ketua bukan? bisa ngambil keputusan nggak? bukan begitu Pak ketua ye, maksud saya begini. Jangan bicara bahasa undang-undang normatif ini kita situasi seperti ini, Saudara Ketua harus paham Pak, dinamika dan kondisi psikologi di daerah itu," ujar Masinton.

Ia mengatakan pimpinan KPU bisa mengambil keputusan dengan tegas. Masinton naik pitam hingga menyebut pimpinan KPU sontoloyo.

"Ini kan kita diberi kewenangan undang-undang, Bapak-Bapak ini untuk mengambil keputusan gunakan, bukan lagi dengan bahasa normatif 'Jadi begini,berdasarkan ini' Sontoloyo! Gitu loh bos, saudara diberikan kewenangan," tutur Masinton.

"Saya tidak menyuruh Anda melanggar undang-undang, pantang bagi saya. Saya cuma minta saudara tegas menjalankan undang-undang. Jangan sontoloyo Pak, mental apa begini, saudara digaji dengan fasilitas mahal, nggak punya sikap untuk mengambil tindakan. Brutal demokrasi ini Anda yang menyebabkan. Brutalitas ini dimulai oleh penyelenggara kok, kok kalian membiarkan ini, di mana mental kalian," tegasnya.

Ia menyatakan percuma saja KPU diberi anggaran triliun rupiah untuk pelaksanaan Pemilu 2024 tetapi tak bisa mengambil keputusan. Masinton mewanti-wanti penyelenggara KPU tak bercanda menyikapi hal itu.

"Ngapain Anda dibayar triliunan tadi? Sebanding tidak dengan yang dikeluarkan rakyat untuk tugas sekalian, tidak sebanding, gimana sih kalian ini katanya aktivis, background-nya kalian bicara tentang demokrasi aktivis calon. Ambil sikap berpihak pada demokrasi, berpihak pada konstitusi, tegakkan aturan dalam perundang-undangan, ini nggak boleh bercanda Pak," imbuhnya.

Ia menyatakan percuma saja KPU diberi anggaran triliun rupiah untuk pelaksanaan Pemilu 2024 tetapi tak bisa mengambil keputusan. Masinton mewanti-wanti penyelenggara KPU tak bercanda menyikapi hal itu.

"Ngapain Anda dibayar triliunan tadi? Sebanding tidak dengan yang dikeluarkan rakyat untuk tugas sekalian, tidak sebanding, gimana sih kalian ini katanya aktivis, background-nya kalian bicara tentang demokrasi aktivis calon. Ambil sikap berpihak pada demokrasi, berpihak pada konstitusi, tegakkan aturan dalam perundang-undangan, ini nggak boleh bercanda Pak," imbuhnya.(*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index