Dinsos Kaltim Mantapkan Operasi Sekolah Rakyat Jenjang SD-SMA

Dinsos Kaltim Mantapkan Operasi Sekolah Rakyat Jenjang SD-SMA
Sarana asrama Sekolah Rakyat di lokasi SMA Negeri 16 Samarinda yang menampung jenjang SD-SMA tengah dalam tahap finalisasi

Samarinda,sorotkabar.com - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memantapkan persiapan operasional program Sekolah Rakyat yang diperluas untuk mencakup jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Persiapan terus kami kebut, terutama di lokasi baru, seperti SMA Negeri 16 Samarinda. Saat ini sudah finalisasi dan kami targetkan rampung seluruhnya pada awal September 2025," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Kaltim Achmad Rasyidi di Samarinda, Kamis.

Untuk kesiapan sarana, Rasyidi merinci bahwa di lokasi SMA Negeri 16 Samarinda, berbagai fasilitas pendukung sedang dalam tahap penyelesaian akhir. Proses perakitan mebel, seperti meja belajar, lemari, hingga tempat tidur untuk para siswa dan wali asrama terus dikebut.

Ia menambahkan fasilitas penunjang kenyamanan dan keamanan, seperti kipas angin dan kamera pengawas (CCTV) juga telah terpasang di seluruh area. Untuk asrama, setiap kamar dirancang untuk dihuni oleh dua siswa.

Sekolah Rakyat rintisan ini merupakan lanjutan dari Sekolah Rakyat Terintegrasi 24 Samarinda yang telah berjalan sejak 15 Agustus 2025 untuk jenjang SMP dan SMA di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim.

Dua lokasi lain Sekolah Rakyat di Samarinda, yakni di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda serta di SMA Negeri 16 Samarinda.

Kuota yang tersedia di tiga titik Sekolah Rakyat di Samarinda mencapai 275 siswa. Rinciannya adalah 100 siswa di BPMP, 100 siswa di BPVP, dan 75 siswa dialokasikan untuk lokasi SMA Negeri 16 Samarinda.

Rasyidi menjelaskan animo masyarakat untuk jenjang SMP dan SMA cukup tinggi hingga kuota di dua jenjang tersebut telah terpenuhi, bahkan melebihi kapasitas yang ada. Namun, tantangan saat ini adalah pemenuhan kuota untuk jenjang SD.

"Saat ini, untuk jenjang SD hanya bisa terisi satu rombel atau 25 siswa. Kami optimistis sisa kuota siswa SD Sekolah Rakyat dapat segera terpenuhi dengan menjangkau anak-anak di panti asuhan dan berkoordinasi dengan Disdikbud untuk mendapatkan data anak putus sekolah," ujarnya.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index