Anggaran Sekolah Rakyat Rp 1 T, Terbesar Dipakai Beli Laptop-Seragam

Anggaran Sekolah Rakyat Rp 1 T, Terbesar Dipakai Beli Laptop-Seragam
Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti memberi keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/7/2025). (Beritasatu.com/Ricki Putra Harahap)

Jakarta,sorotkabar.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan anggaran yang dialokasikan untuk sekolah rakyat dari APBN 2025 sebesar Rp 1,1 triliun. 

Penggunaan terbesar dana itu berupa pengadaan laptop dan seragam untuk 15.000 siswa lebih pada 159 sekolah rakyat.

Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam, Gus Ipul menyebut hingga saat ini penyerapannya anggaran itu masih belum terlalu banyak, mengingat sekolah rakyat baru diluncurkan pada 14 Juli 2025.

"Untuk tahun ini (anggaran sekolah rakyat dari APBN) Rp 1,1 triliun, untuk 159 (sekolah rakyat)," kata Saifullah menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers setelah rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto rabu (30/7/2025).

Program sekolah rakyat yang diluncurkan pertama kali pada 14 Juli 2025, merupakan sekolah berbasis asrama (boarding school) untuk jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sampai dengan sekolah menengah atas (SMA). 

Pembangunan dan operasional Sekolah Rakyat dikerjakan oleh sejumlah kementerian/lembaga terkait, dipimpin oleh Kementerian Sosial.

Untuk tahap pertama hingga akhir Juli 2025, Kementerian Sosial menargetkan ada 100 sekolah rakyat yang beroperasi di berbagai daerah, yaitu di Pulau Sumatera (22 sekolah), Pulau Jawa (48 sekolah), Pulau Kalimantan (empat sekolah), Pulau Sulawesi (15 sekolah), Kepulauan Maluku (empat sekolah), Papua (tiga sekolah), Bali (satu sekolah), Nusa Tenggara Barat (dua sekolah), dan Nusa Tenggara Timur (satu sekolah). Namun, target itu bertambah menjadi 159 sekolah dengan kapasitas hingga lebih dari 15.000 siswa.

menargetkan hingga akhir 2025 ada 200 sekolah rakyat di berbagai daerah Indonesia.

"Ya nanti kita lihat ya. Nanti kita lihat kondisinya. Yang jelas ini menyesuaikan kesiapan sarana dan prasarana. Untuk 159 titik itu, Insyaallah bisa menampung lebih dari 15.000 siswa. Nanti, pada akhirnya," ujar Gus Ipul.

Terkait detail realisasi anggaran untuk sekolah rakyat, Saifullah belum dapat memberi keterangan lebih banyak.

"Saya belum update ya, tetapi ya belum banyak insyaallah. Yang paling besar itu nanti untuk pengadaan laptop, dan untuk seragam. Selebihnya ya untuk permakanan, dan lain-lainnya," sambung Saifullah.

Dalam kesempatan yang sama, Saifullah juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo terkait penggunaan anggaran negara untuk Sekolah Rakyat.

"Kita kawal sekarang ini pelaksanaannya, mulai dari pengadaan-pengadaan barang yang harus sesuai ketentuan, jangan ada yang menyimpang, karena ini memang dari awal pesan dan arahan dari Bapak Presiden, bahwa keseluruhan tata kelola dari penyelenggaraan sekolah rakyat ini harus sesuai ketentuan dan tidak ada penyimpangan," kata Mensos Saifullah.

Presiden Prabowo memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk rapat terbatas dengan agenda membahas sekolah rakyat.

Beberapa menteri dan kepala lembaga yang ikut rapat dengan Presiden pada Selasa sore, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Dalam rapat itu, Presiden Prabowo juga didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index