Gunungkidul,sorotkabar.com - Pemandangan tak biasa terlihat di tepi Jalan Utama Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. Warga antre mengisi minyak goreng curah ke botol plastik menggunakan dispenser otomatis, mirip seperti mengisi bensin di SPBU.
Hanya dengan memesan ke petugas koperasi, minyak langsung mengalir sesuai takaran yang disetel sistem. Harga per liter ditetapkan Rp 15.000, sedikit lebih murah dari harga pasaran.
Sistem ini dirancang agar masyarakat bisa membeli minyak goreng sesuai kemampuan. Tak harus satu liter, warga cukup bawa uang Rp 5.000 untuk bisa beli minyak. “Kami ingin membantu warga agar lebih mudah dan hemat dalam membeli kebutuhan pokok,” ujar salah satu pengelola koperasi.
Tak hanya minyak, koperasi juga menyediakan sembako, seperti beras, gula, serta produk pertanian seperti pupuk subsidi, bibit tanaman, dan tanaman hias.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengapresiasi inisiatif koperasi desa ini. Ia menilai inovasi ini mampu menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang mandiri dan memberdayakan masyarakat.
“Koperasi desa adalah soko guru ekonomi rakyat. Ini bukan beban, tetapi tantangan dan peluang besar,” kata Endah kepada Beritasatu.com, Selasa (22/7/2025).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul juga berkomitmen memfasilitasi pendirian koperasi ini tanpa membebani anggaran kelurahan. Mulai dari pembuatan akta, pelatihan, hingga pendampingan dilakukan lewat dinas koperasi.
Bupati juga menekankan pentingnya transparansi dan studi kelayakan karena dana awal koperasi bersumber dari pinjaman, bukan hibah.
Dengan inovasi ini, koperasi diharapkan mampu menjadi pusat distribusi berbagai kebutuhan, mulai dari sembako, perlengkapan sekolah, hingga pupuk dan keperluan petani saat musim tanam.(*)
