Jakarta,sorotkabar.com - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono menegaskan pentingnya menjaga kesatuan dan stabilitas di kawasan ASEAN di tengah berbagai tantangan, mulai dari krisis Myanmar hingga konflik di Laut China Selatan.
Pernyataan itu disampaikan Sugiono saat menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (9/7/2025). “Indonesia menyampaikan concern Myanmar adalah bagian dari keluarga besar ASEAN yang tidak bisa dikesampingkan. Apa yang bisa kita bantu, akan kita bantu,” ujarnya.
Sugiono menekankan, krisis berkepanjangan di Myanmar harus menjadi perhatian serius seluruh anggota ASEAN. Hal ini dinilai mencerminkan komitmen kolektif ASEAN dalam menjaga sentralitas dan peran strategis kawasan.
“ASEAN harus tampil sebagai jangkar tatanan regional. Penghentian kekerasan dan penyaluran bantuan kemanusiaan ke Myanmar harus segera terjadi,” tegasnya.
Selain krisis Myanmar, Sugiono juga menyoroti meningkatnya kejahatan lintas negara, seperti online scams, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dan perdagangan narkotika yang semakin marak di Asia Tenggara. “Ini masalah serius. ASEAN harus tingkatkan kerja sama lintas negara untuk atasi kejahatan transnasional yang makin kompleks,” katanya.
Sugiono juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas maritim di kawasan, terutama di Laut China Selatan. Menurut dia, penyelesaian code of conduct (COC) yang substantif dan efektif sangat mendesak.
“ASEAN harus konsisten dalam komitmennya menyelesaikan COC. Ini penting untuk menjaga perdamaian di Laut China Selatan,” jelas Menlu.
Menlu Sugiono turut mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan ASEAN dalam melindungi warganya di wilayah konflik, seiring meningkatnya ketegangan global.
Ia menyoroti implementasi pedoman bantuan darurat antarnegara ASEAN melalui kerangka kerja yang telah disepakati, yakni Guidelines for the Provision of Emergency Assistance by ASEAN Missions in Third Countries to Nationals of ASEAN Member Countries in Crisis Situations.
“ASEAN punya tanggung jawab kolektif untuk memastikan kawasan tetap tangguh, kohesif, dan damai,” tutupnya.(*)