Jakarta,sorotkabar.com - Calon duta besar RI untuk Jepang, Nurmala Kartini Sjahrir menegaskan pentingnya memaksimalkan peluang kerja sama dengan Jepang untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama melalui sektor ketenagakerjaan dan alih teknologi.
Pernyataan itu disampaikan usai mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Komisi I DPR, Sabtu (5/7/2025).
Nurmala menyebut Jepang kini lebih terbuka, sehingga menjadi momen yang harus dimanfaatkan Indonesia secara strategis.
“Lebih fleksibel sehingga akan memudahkan kepada kita untuk mendapatkan alih teknologi kemampuan dalam meningkatkan keterampilan dari SDM kita,” ujarnya.
Nurmala menjelaskan, salah satu isu utama yang ia sampaikan dalam forum uji kelayakan adalah bagaimana diplomasi Indonesia di Jepang dapat memberikan manfaat konkret bagi warga negara Indonesia (WNI), khususnya pekerja migran.
“Dalam soal ketenagakerjaan, betul kita harus menggunakan kesempatan ini. Jepang sekarang jauh lebih terbuka,” katanya.
Menurutnya, Jepang tidak hanya membutuhkan tenaga kerja terampil, tetapi juga membuka peluang besar untuk transfer teknologi yang sangat relevan bagi pengembangan industri Indonesia.
Sejak dibangun pada 1958, hubungan bilateral Indonesia-Jepang telah berjalan selama 67 tahun dan terus tumbuh di berbagai bidang.
Nurmala menilai kemitraan strategis ini harus terus diperkuat, apalagi Jepang merupakan negara maju yang unggul dalam teknologi dan inovasi.
“Jepang ini negara maju dalam teknologi di segala hal. Tapi jangan lupa, Indonesia punya sumber daya alam yang luar biasa dan SDM yang sedang kita tingkatkan kualitasnya,” ucapnya.
Ia meyakini kerja sama dengan Jepang bisa memperkuat program hilirisasi industri nasional, mendukung transisi energi, dan mendorong pengembangan SDM menuju Indonesia Emas 2045.
Nurmala Kartini menjadi salah satu dari 24 calon duta besar yang menjalani uji kelayakan secara tertutup di ruang rapat Komisi I DPR.
Proses ini merupakan bagian dari rangkaian seleksi untuk menyaring perwakilan terbaik yang mampu menjalankan visi-misi diplomasi era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pemaparan visi dan program kerja para calon dubes, termasuk Nurmala, diharapkan mampu menegaskan arah diplomasi luar negeri Indonesia yang bebas aktif namun berpihak pada kepentingan nasional, terutama rakyat di luar negeri.(*)