Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS

Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
Wakil Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyerukan kepada seluruh kader dan simpatisan PKS untuk terus tidak lelah membela Gaza dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina di acara puncak Milad ke-23 PK

Jakarta, sorotkabar.com - Wakil Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyerukan kepada seluruh kader dan simpatisan PKS untuk terus tidak lelah membela Gaza dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Seruan tersebut disampaikan Hidayat Nur Wahid atau akrab disapa HNW di acara Konsolidasi Nasional/Bimbingan Teknis Nasional (Bimteknas) dan Puncak Milad ke-23 PKS pada Rabu (30/4), serta saat pelantikan pengurus DPRa dan DPC PKS Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, Kamis (1/5).

HNW menegaskan membela Palestina bukan sekadar sikap politik tetapi juga merupakan amanat konstitusi yang tercantum dalam alinea pertama dan keempat Pembukaan UUD 1945.


Dia juga menegaskan sejak era Presiden Soekarno hingga Prabowo, komitmen terhadap kemerdekaan Palestina terus disuarakan.

"PKS melakukan pembelaannya terhadap Gaza dan Palestina juga melalui forum-forum demokrasi seperti di DPR, MPR, turun bersama Rakyat demo bela Palestina, menyampaikan surat secara langsung ke Kedubes AS di Jakarta, maupun kantor perwakilan PBB di Jakarta,” ujar HNW.

Selain itu, PKS juga telah aktif Juga ke lembaga-lembaga parlemen internasional, seperti PUIC, IPU, bahkan ke kantor pusat PBB di New York maupun kantor pusat OKI di Jeddah.


HNW juga menceritakan kembali kunjungannya bersama delegasi anggota DPR dari FPKS ke Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada pertengahan April lalu.

Dalam pertemuan itu, mereka memberikan dukungan kepada kedua lembaga internasional tersebut agar melaksanakan keputusan-keputusannya soal ilegalnya pendudukan Israel atas Palestina dan agar Israel meninggalkan tanah-tanah jajahannya dalam waktu 12 bulan.

Selain itu, melaksanakan keputusan ICC yaitu sanksi kepada pimpinan Israel yang bertanggung jawab melakukan genosida di Gaza, Palestina, seperti Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

“Kami secara langsung telah menyampaikan pentingnya menghentikan kejahatan penjajahan Israel, menegakkan hukum dan keadilan kepada rakyat Gaza ayai Palestina, agar kejahatan Israel dapat dihentikan dan diberikan sanksi yang keras," ungkapnya.

Selain itu, menurut HNW, yang paling mendesak saat ini adalah agar kejahatan Israel melakukan blokade total Israel atas Gaza segera dihentikan dengan segera dibukanya akses bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza atau Palestina.


Di Puncak Milad PKS ke-23 yang bertajuk ‘Kokoh Melayani, Konsisten Mengabdi’, HNW juga menegaskan sikap PKS yang juga sejalan dan mendukung Pemerintah Indonesia dalam terus melakukan pembelaan kepada rakyat Palestina.

Hal ini untuk menghadirkan Palestina merdeka dan segera diakhirinya penjajahan Israel di tanah Palestina.

HNW mengatakan sikap Presiden Prabowo yang terus memperjuangkan Palestina merdeka bukan kali ini saja.

Dia mengingatkan pada 2014 lalu, ketika Prabowo diusung sebagai calon presiden (capres) oleh PKS, Prabowo bahkan turun langsung ikut demonstrasi bersama kami dan kader PKS membela Palestina.

“Demo PKS bersama Capres Prabowo di Bundaran HI tahun 2014 masih ada foto-fotonya," kata HNW.

HNW menegaskan sikap Prabowo tidak pernah berubah ketika menjabat sebagai Menhan hingga saat ini mendapat amanat menjadi Presiden RI.

"Jadi, penting agar sikap bersama itu dikawal, dan didukung oleh semuanya agar pembelaan terhadap Gaza hingga Palestina Merdeka dapat berhasil diwujudkan.

Saat itulah utang menyejarah Indonesia berupa merdekanya Palestina, terbayar lunas,” ujarnya.

HNW mengatakan memang ada pernyataan Presiden Prabowo sebelum keberangkatan kunjungi lima negara di Timur Tengah untuk memberikan bantuan kemanusian dengan melakukan evakuasi terhadap sebagian rakyat Palestina yang terluka, yatim piatu maupun yang trauma ke Indonesia.


Namun, dia menegaskan yang harus dicatat adalah Presiden Prabowo juga menegaskan hal itu baru akan dijalankan apabila semua pihak terkait di negara-negara Arab dan juga di internal Palestina setuju.

Namun, kata HNW, diketahui bersama tidak ada pihak yang menyetujui opsi 'merelokasi' warga Gaza keluar Palestina.

Faktanya, lanjut HNW, negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan bahkan pihak Palestina sendiri (baik pemerintah otoritas Palestina dan kelompok perlawanan) menyatakan tidak sepakat untuk memindahkan rakyat Palestina ke negara lain dengan alasan apa pun.

Mereka sepakat menolak keras proposal Presiden AS Donald Trump.

“Jadi, syarat yang telah disampaikan oleh Presiden Prabowo sudah tidak terpenuhi,” ujarnya.

Namun, HNW menegaskan spirit dan semangat untuk memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza/Palestina oleh Pemerintah Indonesia tidak boleh dinafikan dan tidak boleh berhenti.

Dia berharap semangat itu harus terus diupayakan untuk dilaksanakan, bekerja sama bersama dengan negara-negara lain dan lembaga-lembaga internasional lainnya agar akses bantuan kemanusiaan ke Gaza bisa segera dibuka.

Tujuannya agar tragedi genosida atas Gaza bisa dihentikan, agar keputusan Liga Arab dan KTT Menlu OKI terkait tidak direlokasinya warga Gaza ke luar Palestina dan bantuan serta pembangunan kembali Gaza.

"Serta kemerdekaan Palestina dapat diwujudkan,” pungkasnya. (*)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index