Tak Patuh ke Partai, Gerindra SP2 Ketua dan Fraksi di DPRD Kuansing

Tak Patuh ke Partai, Gerindra SP2 Ketua dan Fraksi di DPRD Kuansing
Ketua DPC Gerindra Kuansing Reky Fitro dan Sekretaris Imrialis

Kuansing,sorotkabar.com- Situasi politik di internal Partai Gerindra Kabupaten Kuntan Singingi (Kuansing) kian memanas.

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Kuansing mengambil langkah tegas terhadap Ketua dan Fraksi Gerindra di DPRD Kuansing yang selama ini tidak patuh terhadap arahan partai.

Ketua DPC Gerinda Kuansing Reky Fitro kembali menerbitkan Surat Peringatan untuk kedua kalinya (SP2) kepada 8 kadernya yang saat ini menjabat sebagai ketua dan anggota Fraksi Gerindra di DPRD Kuansing.

Langkah ini diambil sebagai upaya penertiban internal partai yang dinilai mulai tidak sejalan dengan arahan partai di daerah.

Ketua DPC Gerindra Kuansing, Reky Fitro, saat dikonfirmasi media membenarkan penerbitan SP2 tersebut.

"Ya. Benar. Tadi pagi kami serahkan SP2 kepada delapan anggota Fraksi Gerindra di DPRD Kuansing," ujarnya Ketua DPC Gerindra Kuansing Reky Fitro dalam keterangan persnya kepada di Telukkuantan, Kamis (1/5/2025).

Reky menegaskan, langkah ini diambil demi menjaga ketertiban dan soliditas internal, serta memastikan seluruh kader patuh terhadap perintah partai.

"Sebagai pimpinan yang diberi amanah memimpin Gerindra di Kuansing, kami perlu mengambil langkah tegas agar semua kader lebih tertib, patuh pada perintah partai, dan bisa diajak berkomunikasi serta bekerja sama ke depannya," tegasnya.

Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Gerindra, menurut Reky Fitro, fraksi adalah perpanjangan tangan partai di DPRD dan harus selalu berkoordinasi dengan DPC dalam menentukan sikap terhadap kebijakan di dewan.

"Partai kami bersifat komando. Fraksi wajib berkoordinasi dengan DPC, baik dalam mendukung maupun menolak suatu kebijakan di DPRD.

Kalau tidak patuh, tentu akan menyulitkan kami dalam memaksimalkan perjuangan di dewan," tegasnya lagi.

Lebih lanjut diungkapkan Reky, dia telah berupaya merangkul delapan kader tersebut dengan cara yang baik dan sabar. Namun, hingga kini belum ada perubahan sikap dari mereka.

"Sudah lama kami mencoba membina, tapi sebagian besar justru menunjukkan sikap tidak legowo terhadap keputusan DPP, terutama terkait penunjukan kepengurusan DPC baru dan pergantian Ketua DPRD.

Di grup WhatsApp, banyak yang tak membalas, diundang rapat pun kompak tidak hadir, dan pandangan fraksi di DPRD pun tidak pernah dikoordinasikan dengan DPC," jelasnya.

Ia juga menegaskan, perubahan struktur kepengurusan yang dilakukan DPP, sebagaimana yang diputuskan langsung Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto, adalah keputusan final yang wajib diterima seluruh kader.

"Kami di DPC hanya menjalankan keputusan pusat. Semua kader, baik di struktural maupun di fraksi DPRD, harus loyal dan menerima keputusan tersebut.

Itulah wujud loyalitas sejati terhadap partai," kata Reky.

Dengan diterbitkannya SP2 ini, DPC Gerindra Kuansing berharap seluruh kader kembali sejalan dengan arahan partai.

"Langkah ini sudah sesuai dengan AD/ART partai agar ke depan semua kader lebih disiplin dan ikut komando. Semoga ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang doktrin Partai Gerindra yang bersifat komando.

Ketika Ketua Umum telah memutuskan, suka tidak suka, kita wajib menerimanya. Kalau ada sanksi, sebagai kader sejati, kita harus kesatria menerimanya," tutup Reky Fitro.

Sementara itu, Sekretaris DPC Gerindra Kuansing, Imrialis, menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas yang diambil Ketua DPC Gerindra Kuansing

"Langkah ini memang sudah melalui pertimbangan matang. Kami di DPC sudah berkali-kali membuka ruang komunikasi kepada rekan-rekan di fraksi, tapi responsnya sangat minim. Padahal dalam AD/ART sudah jelas bahwa fraksi harus selalu sejalan dengan kebijakan partai," ujar Imrialis.

Ia menambahkan, surat peringatan ini bukan semata-mata untuk memberikan sanksi, melainkan sebagai upaya menyatukan kembali barisan partai agar solid menghadapi agenda-agenda politik ke depan.

"Kami berharap, dengan adanya SP2 ini, rekan-rekan di fraksi bisa introspeksi dan kembali ke garis perjuangan partai. Ini bukan soal siapa yang menang atau kalah, tapi soal bagaimana kita menjaga marwah Partai Gerindra di Kuansing agar tetap kuat dan solid," pungkas Imrialis.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index