Mendikdasmen Ungkap Pentingnya Pendidikan Dasar sebagai Fondasi Pendidikan yang Maju

Mendikdasmen Ungkap Pentingnya Pendidikan Dasar sebagai Fondasi Pendidikan yang Maju
Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat meresmikan SD Muhammadiyah Internasional Labschool (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Surakarta,SorotKabar.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menekankan bahwa pendidikan yang maju hanya dapat terwujud jika memiliki akar yang kuat, yakni pendidikan dasar. Menurutnya, upaya membangun pendidikan berkualitas, seperti membuat sebuah gedung, tentu penentunya adalah pendidikan dasar sebagai fondasi pendidikan yang selanjutnya.

 Bahkan, pendidikan dasar menjadi fondasi penting untuk keberhasilan negara sebagai bagian dari kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun. Oleh karena itu, diperlukan komitmen penuh untuk memastikan pendidikan dasar berjalan dengan lebih baik. 

"Karena pada tahap ini, anak-anak mengembangkan kemampuan literasi, numerasi, serta keterampilan berpikir kritis yang akan menjadi bekal bagi keberhasilan mereka," terang Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat meresmikan SD Muhammadiyah Internasional Labschool (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dalam kunjungan kerjanya ke Surakarta, Jumat (14/3/2025) dikutip dari rilis resminya, Minggu (16/3/2025).

Pengalaman belajar di tingkat dasar

Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa anak-anak yang mendapatkan pengalaman belajar yang baik di tingkat dasar akan memiliki learning sustainability (keberlanjutan belajar), learning competence (kompetensi belajar). Serta learning confidence (kepercayaan diri dalam belajar), yang menjadi modal utama dalam menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Terkait kualitas pendidikan dasar dan menengah, Menteri Mu’ti menyoroti dua faktor yang memengaruhi efektivitas pembelajaran. 

Pertama, learning loss atau kemunduran kemampuan belajar akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada keterlambatan akademik. Kedua, fenomena schooling without learning, di mana siswa bersekolah tetapi tidak memahami materi yang dipelajari secara mendalam. Sebagai solusi atas tantangan tersebut, Kemendikdasmen menggagas metode Deep Learning atau pembelajaran mendalam.

Tujuan Deep Learning

Pendekatan ini dirancang untuk menyempurnakan metode pembelajaran sebelumnya dengan menekankan pemahaman yang lebih mendalam. Sehingga siswa tidak hanya menghafal tetapi juga mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

“Inilah yang secara metodologi dan pedagogis harus kita perbaiki. Ketika kami menerapkan Deep Learning nanti, fondasinya akan ada tiga, yaitu mindful learning (pembelajaran dengan kesadaran penuh), meaningful learning (pembelajaran yang bermakna), dan joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan),” terang Mendikdasmen.

 Menteri Mu’ti mengajak seluruh penyelenggara pendidikan untuk berfokus pada peningkatan kualitas siswa agar mereka benar-benar memahami ilmu yang dipelajari.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index