Pekanbaru,sorotkabar.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau meminta guru SMA/SMK sederajat di Riau untuk beradaptasi dengan perubahan dalam era pembelajaran baru.
Hal itu disampaikan Kepala Disdik Riau Erisman Yahya saat kegiatan Capacity Building penguatan deep learning, Rabu (10/12/2025) di Menara Dang Merdu BRKS, Pekanbaru.
"Kami mengingatkan, bahwa dunia pendidikan harus bergerak lebih cepat mengikuti dinamika teknologi dan kebutuhan kompetitif global," kata Erisman.
Menurutnya, perubahan sosial, perkembangan teknologi, dan tuntutan kompetisi global tidak memungkinkan dunia pendidikan berjalan biasa-biasa saja. Dikatakannya, harus ada langkah besar untuk menyesuaikan kecepatan perkembangan dengan dunia pendidikan saat ini.
"Kita harus mempercepat langkah agar mampu menyesuaikan ritme dan memperbaiki cara kita mengajar dan belajar," ujarnya.
Erisman menekankan bahwa tujuan besar dari penguatan deep learning adalah membentuk guru dan siswa yang kreatif, mandiri, dan kritis.
"Karena itu, kami melihat pentingnya pendidik yang siap berubah, kepala sekolah yang mampu mengayomi, serta pengawas yang mendukung ekosistem pembelajaran yang progresif," sebutnya.
Erisman menilai bahwa berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan pemerintah daerah, terus berkolaborasi untuk memperkuat pendidikan di Bumi Lancang Kuning. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting untuk memajukan kualitas pendidikan di Riau secara berkelanjutan.
Erisman juga mengajak peserta kegiatan untuk menyerap wawasan, energi, dan inspirasi dari pelatihan tersebut. Ia berpesan agar para guru tidak hanya pulang membawa sertifikat, tetapi juga membawa kesadaran baru, keberanian baru, dan cara bekerja serta mengajar yang lebih baik.
"Keberhasilan pendidikan diukur bukan dari peraturan, tetapi dari dampaknya pada cara siswa belajar," jelasnya.
Untuk itu, Erisman mendorong agar deep learning menjadi budaya dalam proses belajar mengajar, bukan sekadar metode pelatihan. Siswa, kata Erisman, harus diberi ruang untuk tumbuh rasa ingin tahunya dan mencoba menemukan hal-hal baru.
"Kelas yang bagus bukanlah kelas yang sunyi, tetapi yang bising oleh ide, percakapan, dan kolaborasi," cetusnya.
Terakhir Eriman mengajak para guru untuk berani mencoba hal baru. Menurutnya, tidak ada perubahan tanpa keberanian dan tidak ada inovasi tanpa percobaan.
"Masa depan itu dibuktikan oleh apa yang terjadi di ruang kelas, di hati guru, dan pada diri para siswa. Dengan sinergi, kolaborasi, dan pembelajaran baru, insyaAllah masa depan pendidikan Provinsi Riau semakin baik dan berkualitas," tukasnya.(*)