Gorontalo,sorotkabar.com - Bawaslu Provinsi Gorontalo memprotes denah debat pasang calon (paslon) Gubernur Gorontalo di Pilgub Gorontalo 2024 tiba-tiba berubah.
Bawaslu menyebut KPU Provinsi Gorontalo menggelar debat pilgub tidak sesuai dengan aturan yang disepakati bersama.
Debat Pilgub Gorontalo 2024 berlangsung di Gedung Grand Sumber Ria, Kota Gorontalo, Jumat (25/10/2024) malam. Debat diikuti empat paslon yakni nomor urut 1, Tonny Uloli dan Marthen Taha, nomor urut 2, Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone, nomor urut 3, Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar Bahmid, dan nomor urut 4, Gusnar Ismail dan Idah Sahida Rusli Habibie.
"Skenario awal pembahasan kami waktu di awal bukan begitu modelnya, bukan begitu posisinya jadi beda sekarang diperlihatkan denah dari tempat kami sekarang," ujar Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Idris Usuli kepada detikcom, Sabtu (26/10/2024).
"Jangan sampai kita dinilai publik tidak melakukan pengawasan justru hanya nonton menyaksikan debat," tambahnya.
Idris mengatakan Bawaslu bertugas dan berkewajiban mengawasi pelaksanaan persiapan dalam penyelenggaraan pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Bawaslu ingin memastikan pelaksanaan debat oleh KPU jujur dan adil.
"Ini bukan persoalan kami berada duduk di mana di belakang atau tidak. Tapi kami harus memastikan pasangan calon, kami harus bisa melihat pasangan calon, kami bisa melihat moderator, kami harus melihat penyelenggara lainnya dalam hal ini KPU untuk memastikan pelaksanaan ini jujur dan adil," bebernya.
"Hanya sekarang ini kami hanya di belakang bagaimana kami bisa memantau moderator, bagaimana kami bisa memantau teman-teman penyelenggara KPU dengan posisi ini kami tidak bisa memantau. Sehingga kalau dengan posisi seperti ini Bawaslu seperti penonton bukan pengawasan," sambungnya.
Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo Mohamad Fajrin Arsyad menambahkan Bawaslu juga tidak diundang dalam menyaksikan penyerahan dokumen. Padahal, pihaknya ingin memastikan dokumen yang diserahkan KPU benar tersegel atau tidak.
"Tadi penyerahan dokumen juga tidak diundang untuk menyaksikan apakah itu dokumen benar-benar tersegel atau seperti apa," katanya.
Sementara itu, Anggota KPU Provinsi Gorontalo Ophan Hamzah mengatakan kejadian itu hanya miskomunikasi. Pihaknya pun sudah berdiskusi dengan Bawaslu terkait pelaksanaan debat.
"Jadi saya kira tadi kita sudah diskusi dengan Bawaslu dan alhamdulillah sudah sesuai dengan kita harapkan dan teman-teman Bawaslu juga sudah oke terkait dengan pelaksanaan debat kali ini," ujar Ophan.
"Untuk pelaksanaan debat sukses kita laksanakan dan harapkan terutama pasangan calon untuk saling memberikan pertanyaan dan tanggapan jawaban dengan tema sesuai dengan tema yang kita harapkan," tambahnya.(*)