Banda Aceh, sorotkabar.com - Polisi menangkap tiga warga Aceh pasca ditemukannya kapal pengangkut Rohingya terombang-ambing di Perairan Aceh Selatan. Kapal yang membawa warga etnis Rohingya itu dibeli pelaku sekitar sebulan lalu dengan harga Rp 580 juta.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto mengatakan, pengungkapan kasus itu bermula dari ditemukannya mayat perempuan di sekitar pelabuhan Labuhan Haji, Aceh Selatan pada Kamis 17 Oktober lalu. Sehari berselang, polisi bersama unsur terkait melakukan penyisiran dan menemukan kapal nelayan KM Bintang Raseuki sekitar 4 mil dari pelabuhan.
"Di dalam kapal kita temukan (imigran) Rohingya sebanyak 150 orang dan yang meninggal 3 orang," kata Joko kepada wartawan, Senin (21/10/2024).
Setelah dilakukan pengembangan, diketahui kapal tersebut diketahui milik warga Aceh berinisial H. Para imigran Rohingya itu diduga tiba di Perairan Aceh Selatan pada Rabu 16 Oktober setelah dijemput di laut Andaman.
Pasca penemuan kapal, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap tiga terduga pelaku di Pakpak Barat, Sumatera Utara pada Jumat (17/10) sore. Pelaku ditangkap personel Polres Subulussalam kemudian diserahkan ke Polres Aceh Selatan.
Dalam pemeriksaan terungkap, warga Rohingya tersebut berangkat dari Cox's Bazar pada tanggal 9 hingga 12 Oktober menuju Andaman. Sehari berselang, berangkat ke Aceh Selatan dengan kapal yang disediakan pelaku.
"Jumlah mereka awalnya 216 orang. 50 orang sudah berhasil dibawa ke darat dan diperkirakan menuju ke Riau untuk dibawa ke tujuan selanjutnya," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Ade Harianto.
Ade menyebutkan, dari hasil penyelidikan diketahui kapal tersebut baru dibeli para pelaku. Polisi saat ini juga masih memburu 8 orang yang diduga terlibat dalam jaringan itu.
"Dari hasil penyelidikan kapal dibeli Rp 580 juta. Kita baru menduga ada dugaan transaksi-transaksi tapi kita belum mengakumulasikan. Tapi jelas per kepala itu pasti ada ongkosnya untuk pergi ke negara tertentu," ujar Ade.
Sebelumnya, Kapal nelayan yang membawa pengungsi Rohingya terpantau di Perairan Aceh Selatan, Aceh. Keberadaan kapal itu diketahui berawal penemuan mayat yang terapung di daerah tersebut.
"Informasi keberadaan pengungsi Rohingya ini berawal dari penemuan mayat kemarin sore," kata Panglima Laot Aceh Selatan Muhammad Jabal kepada wartawan, Jumat (18/10).
Pagi tadi, nelayan setempat melihat kapal berada di sekitar 3 hingga 4 mil dari pelabuhan Labuhan Haji. Kapal tersebut awalnya diperkirakan milik nelayan di sana namun setelah dicek di dalamnya terdapat banyak orang.(*)