Evakuasi dengan Helikopter 71 Nelayan Terjebak Ombak Besar di Sukabumi

Evakuasi dengan Helikopter 71 Nelayan Terjebak Ombak Besar di Sukabumi
Nelayan terjebak ombak besar di Sukabumi (Istimewa)

Sukabumi, sorotkabar.com - Sebanyak 71 nelayan yang terjebak di dermaga besi bekas PT Sumber Baja Prima (SBP), Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Gelombang setinggi 3 hingga 5 meter menjadi kendala besar dalam proses penyelamatan dan evakuasi para nelayan tersebut.

Basarnas Jakarta mengerahkan helikopter untuk mengirimkan logistik makanan kepada puluhan nelayan yang terjebak di sana. Pengiriman makanan itu dilakukan setelah pantauan udara menunjukkan kondisi para nelayan yang kelelahan.

Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari mengatakan pihaknya sudah memantau situasi dan kondisi para nelayan dengan menggunakan drone.

"Kami melihat para nelayan sudah terlihat kelelahan akibat kekurangan asupan makanan. Maka dari itu, kami mengirimkan bahan makanan menggunakan helikopter sebelum memulai evakuasi satu per satu," ujarnya, Kamis (17/10/2024).

Ia menjelaskan proses evakuasi awalnya direncanakan menggunakan dua metode. Pertama, jalur laut dengan perahu nelayan, dan kedua melalui jalur udara dengan helikopter. Namun, prediksi ombak tinggi dari BMKG memaksa tim SAR mengutamakan evakuasi melalui helikopter karena kondisi laut yang tidak aman.

"Kami akan melakukan evakuasi menggunakan helikopter yang nanti akan mengevakuasi, awalnya akan menggunakan perahu nelayan namun prediksi BMKG ombaknya masih tinggi, makanya kita gunakan evakuasi atas, karena di bawah tidak memungkinkan ketika menggunakan SAR laut, kita lihat situasi," ujarnya.

Sementara, Humas Basarnas Jakarta, Ramli Prasetyo menambahkan jika evakuasi menggunakan kapal masih sulit dilakukan karena situasi ombak yang tinggi terus menghantam perairan Tegalbuleud. Alternatif kedua, pihaknya akan mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan para nelayan yang terjebak.

"Jika menggunakan helikopter, kita akan membawa mereka ke Ujunggenteng, tepatnya di lokasi Sat Radar. Ini menjadi opsi paling aman saat ini, mengingat merapat ke dermaga Tegalbuleud belum memungkinkan," jelas Ramli.

Ia menjelaskan upaya penyelamatan ini dilakukan setelah insiden yang terjadi pada Rabu (16/10/2024) pagi, di mana tiga nelayan dilaporkan hilang dan 71 lainnya terjebak akibat akses yang terputus oleh gelombang tinggi.

"Kami terus memantau kondisi cuaca dan berharap gelombang segera menurun agar kapal-kapal nelayan dapat membantu evakuasi. Untuk saat ini, evakuasi melalui Ujunggenteng lebih memungkinkan," pungkasnya.

Kasat Polairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar menjelaskan ada dua insiden yang terjadi di lokasi eks tambang pasir besi PT Sumber Baja Prima (SBP) tersebut. Insiden pertama adalah empat orang nelayan yang terjatuh, tiga masih dalam pencarian lalu insiden 71 orang nelayan penangkap ikan.

"Empat nelayan terjatuh ke laut setelah gelombang besar menghantam dermaga besi yang sudah lama rusak. Salah satu korban berhasil menyelamatkan diri, sementara tiga lainnya masih hilang. Lalu yang kedua sekitar 71 nelayan dilaporkan terjebak di dermaga akibat akses yang terputus dan cuaca ekstrem yang terus menerjang," kata Tenda.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index