Teknik Pulp dan Kertas Unri Terima Alat Laboratorium dari RAPP Senilai Rp765 Juta

Teknik Pulp dan Kertas Unri Terima Alat Laboratorium dari RAPP Senilai Rp765 Juta
Pranata Laboratorium Pendidikan TPK Unri Suci Ramadhana, A.Md, menggunakan Handsheet Former, bantuan dari RAPP saat praktikum dengan mahasiswa TPK Unri.

Pekanbaru, sorotkabar.com - Para mahasiswa Jurusan Teknik Pulp dan Kertas (TPK) Universitas Riau (Unri) sangat senang saat mendapatkan dua hal terkait pendidikan mereka pada Jumat (27/9/2024) akhir pekan kemarin.

Pertama, mereka menerima kuliah umum dan motivasi luar biasa tentang kesiapan menuju dunia kerja, langsung dari Head of APRIL  Learning Institute (ALI), Surya Budiman.

ALI adalah pusat pelatihan dan pengembangan karyawan milik APRIL Group, salah satu penghasil pulp dan kertas terbesar di dunia dengan teknologi terkini dan terefisien.

Hal kedua adalah para mahasiswa ini, beserta dosen TPK Unri kembali menerima bantuan alat berupa Paper Handsheet Former, alat laboratorium senilai Rp765 juta lebih dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari APRIL Group.

Alat pembuat sampel kertas dari pulp untuk tujuan pengujian kualitas kertas akan menjadi pelengkap laboratorium pendidikan vokasi pulp dan kertas di bawah naungan kampus negeri satu-satunya di Indonesia ini.

Salah satu mahasiswa TPK Unri, Nabila Rahmadani sangat bersemangat dengan adanya alat ini. Sekarang ia dan rekan-rekannya akan lebih paham dan jauh lebih efisien saat praktikum pembuatan kertas.

"Saya sangat senang dan bersyukur. Karena kami akan lebih mudah memahami soal pembuatan kertas. Kalau alat yang lama, kayunya harus dikeringkan dulu, prosesnya lama. Kalau pakai ini, kayu bahkan bisa langsung dikeringkan. Jadi bisa dapat gambaran bagaimana pabrik kertas bekerja. 
Kalau kemarin, kami harus menunggu lama dalam setiap tahapannya," jelas mahasiswa angkatan tahun 2023 ini.

Antusiasme yang sama ditunjukkan Suci Ramadhana, A.Md, Pranata Laboratorium Pendidikan TPK Unri. Ia menjelaskan, dengan adanya Handsheet Former, sekarang mahasiswa yang sedang praktikum bisa lebih cepat memahami materi dan proses.

"Dulu kita pakai cara manual, misalnya untuk pengeringan saja butuh beberapa hari, sekarang dengan alat ini hanya hitungan menit. Dari bubur kertas, bisa diproses hingga langsung mencetak kertas, dikeringkan, dan bisa siap uji," jelasnya saat ditemui di ruang laboratorium.

Senada dengan yang disampaikan Suci, Ketua Prodi TPK Unri Prof. Evelyn, ST., MSc., MEng., PhD menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada RAPP atas dukungan yang diberikan, baik berupa bantuan alat, maupun dukungan tenaga pengajar untuk kuliah umum.

"Kami sangat berterima kasih dengan bantuan ini, yang tidak hanya akan memperkuat fasilitas pembelajaran di TPK Unri, tetapi juga mendorong kolaborasi yang lebih erat. Ini adalah langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan riset yang relevan dengan kebutuhan industri," sebutnya.

Lebih lanjut, Prof. Evelyn menambahkan, pihaknya berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam berbagai bentuk. Karena sinergi antara akademisi dan dunia industri seperti ini sangat penting dalam menciptakan lulusan yang siap kerja dan mampu berkontribusi secara langsung di sektor industri. "Terbukti dengan 88-90% lulusan TPK Unri yang sudah terserap kerja di RAPP," katanya lagi.

Dengan adanya bantuan alat modern ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan ilmu-ilmu terbaru yang lebih  mumpuni.

"Tidak hanya mahasiswa yang merasakan manfaat, tapi juga dosen-dosen juga menghasilkan penelitian, bahkan paten, dengan bantuan-bantuan alat dari RAPP. Sangat mendukung untuk pengembangan SDM para dosen kita," sebutnya.

Alat ini memang sangat penting bagi mahasiswa dan dosen di TPK Unri, baik dalam pelajaran, maupun untuk penelitian. Disebutkan Surya Budiman, bantuan dari RAPP ini diharapkan dapat mendukung TPK Unri dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa dan dosen.

"Karena, pendidikan dan industri harus saling mendukung untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan global. Terutama di industri pulp dan kertas yang terus berkembang," jelas Surya Budiman usai penyerahan alat kepada Prof Evelyn.

Katanya lagi, dalam belajar, tidak cukup dengan teori semata, harus ada praktek. Namun sebelumnya, TPK Unri belum memiliki alat ini, sehingga cara untuk membuat kertas yang diketahui mahasiswa masih secara manual.

"Nyatanya di dunia industri saat ini tak ada lagi yang membuat kertas dengan cara manual. Maka, mahasiswa di TPK Unri perlu memiliki miniatur replika dari yang ada di RAPP. Sebelumnya kita bantu digester, proses selanjutnya adalah paper making, kita membantu memberikan alat ini," jelas Surya Budiman lagi.

Penyerahan bantuan alat dan kuliah umum ini merupakan bagian dari kerja sama antara RAPP dan TPK Unri untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bidang industri pulp dan kertas.

Pada kesempatan yang sama, Surya Budiman juga menyampaikan kuliah umum dengan tema "Preparation Facing the World of Work".

Dia menjelaskan bahwa dalam bekerja dibutuhkan kompetensi, yang merupakan perpaduan dari pengetahuan, sikap, dan skill masing-masing orang.

"Yang kita butuhkan untuk siap masuk di dunia kerja adalah kompetensi, yang harus terus meningkat seiring waktu. Diantaranya adalah pengalaman, namun pengalaman harus terus dievaluasi dan diambil pelajaran darinya," jelas Surya Budiman, yang merupakan lulusan pascasarjana Universitas Indonesia (UI) tahun 1999 ini.

Dia juga menjelaskan tentang pentingnya peningkatan kompetensi dalam menghadapi perkembangan teknologi serta perubahan kebutuhan industri.

Dia mencontohkan, seperti di APRIL Group dimana karyawan bekerja sesuai dengan core values (nilai-nilai inti) TOPICC; T untuk complementary Team, O untuk Ownership, ?P untuk People, I untuk Integrity, C untuk Customer, dan terakhir C untuk Continuous improvement.
?
"Dalam bekerja, harus fokus pada nilai-nilai ini agar perusahaan terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat. Sesuai filosofi 5C APRIL Group, yakni baik untuk community (komunitas), country (negara), company (perusahaan), climate (iklim) dan customer (pelanggan)," urainya.

Usai menyimak paparan Surya Budiman, salah satu mahasiswi, Puteri Sion Nauli Harahap, mengatakan sangat beruntung berkesempatan mengikuti kelas mata kuliah umum ini.

"Karena mendapatkan banyak pengetahuan dari Bapak Surya Budiman tentang persiapan di dunia pekerjaan, yakni pentingnya memiliki kompetensi dalam pekerjaan, yakni knowledge, skill, dan attitude yang harus saling melengkapi," jelas mahasiswi angkatan tahun 2024 ini.

Dia juga berharap kuliah umum dengan dosen dari RAPP terus rutin digelar, karena dia dan teman-temannya banyak menerima ilmu yang bermanfaat, tak hanya tentang pemahaman teoritis, namun juga memperkaya keterampilan praktis yang diperlukan di dunia kerja.(*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index