Jakarta,sorotkabar.com -
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berencana menambah kuota beasiswa bagi mahasiswa internasional demi meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek Mukhamad Najib melalui keterangan di Jakarta, Selasa, menyatakan pemerintah akan terus meningkatkan jumlah penerima beasiswa dan memperluas kerja sama kampus Indonesia dengan kampus luar negeri.
"Tahun depan jumlah penerima Beasiswa TIA (The Indonesian Aid) akan ditingkatkan dari 175 menjadi 250 mahasiswa internasional. Kami juga mendorong universitas negeri dan swasta di Indonesia untuk memperluas tawaran beasiswa bagi mahasiswa asing," kata dia.
Lebih lanjut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menegaskan pentingnya peran pendidikan dan budaya sebagai instrumen diplomasi yang efektif.
"Beasiswa ini bukan hanya kesempatan belajar, tetapi jembatan pemahaman antar-budaya yang mempererat kerja sama antarnegara. Melalui pendidikan, kita menumbuhkan rasa saling percaya dan solidaritas global," ujarnya.
Ia juga menekankan komitmen Indonesia untuk terus membuka ruang belajar bagi dunia.
"Pendidikan adalah diplomasi terbaik kita. Melalui pertukaran ilmu dan budaya, Indonesia ingin membangun masa depan dunia yang saling memahami dan menghargai," ucap Wamendiktisaintek Stella.
Sementara Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno menegaskan kerja sama antarnegara di bidang pendidikan tinggi merupakan bagian dari kontribusi Indonesia terhadap pembangunan global yang inklusif.
"Diplomasi pendidikan adalah bentuk nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama selatan-selatan. Melalui pendidikan, kita membangun jejaring masa depan yang saling menguatkan," ungkap Wamenlu Arif Havas Oegroseno.
Diketahui, Indonesia selama ini telah melaksanakan Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (Indonesian Arts and Culture Scholarship–IACS) yang telah menjadi ikon diplomasi kebudayaan Indonesia sejak tahun 2003.
Program ini memberi kesempatan bagi generasi muda berusia 18 hingga 30 tahun dari berbagai belahan dunia untuk mempelajari seni, budaya, dan kehidupan masyarakat Indonesia secara langsung selama periode Juli dan Agustus setiap tahunnya.
Sejak pertama kali diluncurkan program IACS telah diikuti oleh lebih dari 1.000 alumni dari 85 negara di lima benua, dan telah menjadi sarana penting memperkuat hubungan antar-masyarakat melalui pendekatan budaya.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan penerima beasiswa, termasuk dari kawasan Pasifik, Afrika, Asia Selatan, dan Eropa.(*)