Jakarta, sorotkabar.com- Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan Jakarta Film Week 2025 merupakan sebuah perayaan sinema, kreativitas, dan keberanian dalam menceritakan cerita.
Ia menyampaikan melalui industri, talenta muda, dan kolaborasi, Indonesia telah membangun ekosistem film yang resilien dan kompetitif.
Ia pun menegaskan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Kebudayaan berupaya memastikan kesejahteraan budaya dipelihara dan digunakan untuk meningkatkan identitas dan kesejahteraan bangsa. Ia pun mengungkapkan sumbangsih industri film kepada perekonomian negara.
"Kami juga bangga bahwa industri film Indonesia terus tampil di berbagai festival internasional seperti Cannes, Venice, Berlin, Busan, dan Rotterdam. Pembuatan film Indonesia mendapatkan penerimaan global karena mampu menceritakan kisah yang menginspirasi," jelas Fadli dalam keterangan tertulis, Senin (27/10/2025)
"Pencapaian berikut antara lain, pada tahun 2024, lebih dari 150 film Indonesia diputar, menarik lebih dari 80 juta penonton, dan memimpin 70% pangsa pasar lokal.
Sedangkan pada Oktober 2025, jumlah penonton telah mencapai lebih dari 77 juta, dengan proyeksi bahwa pada tahun 2027, industri film ini dapat berkontribusi hingga USD 9,8 miliar terhadap PDB nasional, serta meningkatkan lapangan pekerjaan," sambungnya.
Hal itu diungkapkan Fadli Zon dalam penutupan gelaran Jakarta Film Week 2025, Minggu (26/10). Berlangsung selama lima hari di tujuh lokasi di Jakarta, Jakarta Film Week 2025 menghadirkan berbagai program menarik.
Adapun di antaranya penayangan film melalui program Global Feature, Global Short, Global Animation, Direction Award, Jakarta Film Fund, Emergency Broadcast, Herstory, Fantasea, dan Classique. Selain itu, hadir pula program kolaborasi internasional seperti Made in Hong Kong, Postcards from Clermont-Ferrand, Bioscoop Belanda, Layar Indonesiana, Fun Cican, dan Sekolah VR.
Lebih lanjut, Fadli mengatakan saat ini, ekosistem film Indonesia semakin baik. Hal ini tercermin dari ratusan film lebih yang ditayangkan di Jakarta Film Week. Tak hanya itu, jumlah penontonnya pun mencapai lebih dari 170 ribu orang, serta menampilkan film dari Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika.
Menurutnya, ini membuktikan bahwa Jakarta bukan hanya kota metropolitan, tetapi juga kota global kebudayaan dan sinema. "Inisiatif seperti Jakarta Film Week, Net Industry Forum, yang mempertemukan sineas muda dengan profesional internasional, serta dukungan dari Program Manajemen Talenta Nasional dan Producers Hub yang didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan RI, menjadi bukti bahwa kita sedang membangun ekosistem film yang sehat, berkelanjutan, dan berpandangan global," papar Fadli.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno turut mengapresiasi karena masyarakat Jakarta memperoleh kesempatan untuk menyaksikan berbagai alur cerita, beragam perspektif, serta memperoleh impresi mendalam atas karya sinematografi yang ditampilkan pada gelaran Jakarta Film Week 2025.
Melihat semangat dan kreativitas para sineas yang berpartisipasi tahun ini, Rano yakin Jakarta adalah ruang di mana ide, mimpi, dan cerita tumbuh bersama. Menurutnya, dari ruang ini, akan lahir karya-karya yang menembus batas, menyeberangi lintas budaya, dan membawa nama Jakarta serta Indonesia ke panggung dunia.
"Saya percaya bahwa film layak untuk didukung, dijaga, dan dirayakan bersama. Pak Menteri, mari kita jadikan sinema sebagai ruang berekspresi, berkolaborasi, dan berinovasi, sekaligus meneguhkan posisi Jakarta sebagai pusat budaya sinema Indonesia," pungkasnya.
Sebagai informasi, penutupan Jakarta Film Week 2025 turut dihadiri oleh Ketua Komisi I Lembaga Sensor Film, Tri Widiastuti Setianingsih; Deputy Minister of Media Creativity, Agustini Rahayu; Direktur Film, Animasi, dan Video, Kementerian Ekonomi Kreatif, Doni Setiawan; serta Direktur Jakarta Film Week 2025, Rina Damayanti. Turut hadir mendampingi Menbud, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Judi Wahjudin.
Dalam rangkaian penutupan Jakarta Film Week 2025 dilakukan juga pemberian penghargaan dari berbagai kategori. Acara ini dimeriahkan dengan pemutaran perdana film Dopamin karya Teddy Soeria Atmadja.(*)