Tiga Relawan Indonesia yang Ikut Pelayaran Sumud Flotilla ke Gaza Pulang ke Tanah Air

Tiga Relawan Indonesia yang Ikut Pelayaran Sumud Flotilla ke Gaza Pulang ke Tanah Air
Republika/Thoudy BadaiAktivis kemanusiaan Wanda Hamidah bersiap melakukan pelayaran bersama aktivis Global Sumud Flotilla menuju Gaza di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025). Sebanyak 13 kapal GSF telah berlayar meninggalkan pelabuhan di

Jakarta,sorotkabar.com — Tiga relawan dan aktivis Indonesia yang ikut dalam misi pelayaran Global Sumud Flotilla menembus Gaza pulang ke Tanah Air.

Ketua Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Muhammad Husein pulang ke Jakarta melalui Siprus. Sementara rlawan IGPC Wanda Hamidah serta Muhammad Faturrahman aktivis Aqsa Working Group (AWG) kembali melalui Italia. 

Direktur Media dan Pemberitaan IGPC Coky Muhammad menerangkan, Husein sudah dalam keberangkatan dari Siprus menggunakan pesawat sejak Jumat (3/10/2025). Diperkirakan tiba di Bandara Sukarno-Hatta pada Sabtu (4/10/2025) sore ini.

“Ketua Koordinator IGPC Muhammad Husein sudah kembali ke Indonesia melalui penerbangan dari Siprus. Dan diperkirakan tiba di Indonesia, Sabtu sore ini,” kata Coky saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).

Adapun Wanda, dan Fatur kata Coky kabar terakhir yang diterimanya juga akan kembali ke Indonesia melalu Italia. “Kemungkinan keduanya juga akan kembali (ke Indonesia) dari Italia,” ujar Coky.

Relawan dan aktivis Indonesia yang mulanya menjadi partisipan Global Sumud Flotilla berjumlah 30 orang yang tergabug dalam IGPC. IGPC merupakan bagian dari Sumud Nusantara perwakilan wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan dari Global Sumud Flotilla. IGPC menyumbangkan lima kapal untuk misi pelayaran akbar menembus blokade Gaza.  

Tiga puluh relawan dan aktivis IGPC itu sejak awal September 2025 lalu berangkat ke Tunisia mengikuti kegiatan Global Sumud Flotilla. Akan tetapi belakang delegasi IGPC menarik diri dari misi pelayaran ke Gaza. Namun lima kapal yang dibeli IGPC di Italia, Spanyol, Tunisia, dan Yunani dari hasil sumbangan dan donasi untuk Palestina di Indonesia tetap disumbangkan ke Global Sumud Flotilla demi keberhasilan misi pelayaran kemanusian menembus Gaza itu.

Meskipun memutuskan menarik diri, namun tiga relawan dan aktivis Indonesia tetap turut serta dalam pelayaran

Husein mulanya berlayar dengan Kapal Observer Nusantara dan angkat jangkar dari Dermaga Gammarth pada 18 September. Sedangkan Wanda berlayar dengan Kapal Keiser pada 16 September melalui dermaga Sidi Bou Said. Kemdudian, Fatur ikut bersama Kapal Kamr dari Dermaga Sidi Bou Said pada 19 September.

Ketiga relawan dan aktivis Indonesia itu sempat mengalami kendala teknis di perairan Italia karena mengalami kapal rusak. Wanda dan Fatur lama menunggu kapal ganti sehingga tak dapat mengejar rombongan konvoi 44 kapal Global Sumud Flotilla.

Sedangkan Husein, perannya sebagai bagian dari Sumud Nusantara mengganti Kapal Nusantara dengan Kapal Summertimes-Jong yang juga berstatus observer.

Kapal Observer membawa 21 relawan dan aktivis Global Sumud Flotilla, termasuk di antaranya Nadir al-Nuri asal Malaysia yang merupakan anggota steering committee Global Sumud Flotilla.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index