Sulawesi Tenggara,sorotkabar.com - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sebelumnya dijabat Wakajati Sultra sekaligus Plt Kajati Anang Supriatna, kini diganti oleh sosok bertangan dingin, yaitu Abdul Qohar.
Pergantian Anang Supriatna itu telah sesuai dalam Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 352 dan 353 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 4 Juli 2025.
Abdul Qohar yang sebelumnya menjabat sebagai direktur penyidikan Jaksa Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi Kajati Sultra menjadi sinyal bahwa Kejagung memiliki tujuan untuk membasmi para koruptor di bidang tambang.
Bahkan, Sulawesi Tenggara dikenal sebagai salah satu lumbung nikel nasional. Berbagai kasus hukum terus bergelimpangan di wilayah itu, mulai dari penambangan ilegal, pemalsuan dokumen, jalan hauling tanpa izin, hingga penyalagunaan perizinan, Senin (7/7/2025).
Kehadiran Abdul Qohar tentu bisa membuat tingkat kejahatan di Sultra semakin menurun. Apalagi, Abdul Qohar memiliki rekam jejak yang ganas selama menjadi direktur penyidikan Jampidsus Kejagung untuk mengatasi korupsi kelas kakap.
Adapun, sejumlah tindak korupsi yang dibantai oleh Abdul Qohar, mulai dari makelar kasus dengan temuan uang Rp 920 miliar dan 51 kg emas pada kasus Zarof Ricar.
Kemudian, ada pula kasus mega korupsi PT Pertamina Patra Niaga sebesar Rp 193,7 triliun, serta kasus suap vonis CPO yang melibatkan ketua PN Jakarta Selatan, hakim, panitera, pengacara, serta perusahaan bernilai Rp 60 miliar.
Selain Abdul Qohar, Kejagung juga menempatkan mantan koordinator di bidang perdata dan tata usaha negara Kejagung, Sugiyanta menjadi Wakil Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. Di sisi lain, Anang Supriatna telah dipromosikan sebagai Kapuspenkum Kejagung.
Kemunculan dua orang bertangan dingin ini, tentu membuat mafia tambang kelas berat semakin ketar-ketir. Pasalnya, selama ditempatkan di pusat, Abdul Qohar telah membuktikan ketajamannya untuk membasmi koruptor kelas kakap.(*)