Jakarta,sorotkabar.com - Aktor sekaligus anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN, Verrell Bramasta, kembali menjadi sorotan seusai mengkritisi wacana pengiriman anak-anak yang dianggap “nakal” ke barak militer.
Verrell menegaskan pentingnya pendekatan yang mengutamakan perlindungan dan masa depan anak-anak, bukan sekadar tindakan represif.
"Kalau tidak mau dikritik, merasa selalu paling benar, tidak usah jadi pejabat," ujar Verrell menanggapi polemik tersebut.
Dia menegaskan bahwa kritik merupakan bagian dari demokrasi, dan pejabat publik harus terbuka terhadap masukan demi kebijakan yang lebih baik, khususnya di sektor pendidikan.
Pernyataan Verrell tersebut ramai dikaitkan dengan kebijakan yang berkembang di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Namun, dia menegaskan bahwa pernyataannya murni menyampaikan aspirasi masyarakat, bukan serangan personal kepada pihak manapun.
Di tengah sorotan publik, media politik independen Pinter Politik menjuluki Verrell sebagai “Messi Politik”.
Julukan ini muncul berkat gaya komunikasi Verrell yang dinilai lugas, kritis, namun tetap santun, serta kemampuannya mengangkat isu publik secara presisi dan berdampak, khususnya bagi kalangan muda.
Sebagai politisi berlatar belakang artis, Verrell mengaku kerap dihadapkan pada stigma negatif. Namun, melalui kemampuan public speaking, kepekaan isu, dan kedekatan dengan konstituen, dia mulai diapresiasi sebagai sosok muda yang memiliki prasyarat elektoral untuk menapaki jenjang politik lebih tinggi.
Verrell menegaskan bahwa politik bukan semata soal senioritas. Dengan integritas, keberanian bersuara, dan kejelasan sikap, dia meyakini anak muda juga bisa menjadi pemain kunci dalam politik Indonesia.
"Anak muda bisa menjadi ‘GOAT’ di lapangan politik Indonesia," tegasnya. (*)