Politisi Demokrat Ingatkan Pertamina Jangan Sampai Libur Nataru Bikin Rakyat Pusing karena BBM Langka

Kamis, 25 Desember 2025 | 19:32:51 WIB
Politisi Demokrat Ingatkan Pertamina Jangan Sampai Libur Nataru Bikin Rakyat Pusing karena BBM Langka

Jakarta,sorotkabar.com – Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi VI, Dapil Riau, Achmad, mengingatkan PT Pertamina agar memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ia menegaskan, masa liburan seharusnya menjadi waktu masyarakat menikmati perjalanan dan kebersamaan bersama keluarga, bukan justru dihadapkan pada antrean panjang dan kelangkaan energi.

Menurut mantan Bupati Rohul ini, momentum Nataru setiap tahun selalu diiringi peningkatan mobilitas masyarakat. Tanpa antisipasi yang matang, persoalan stok dan distribusi BBM berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

“Harusnya di masa liburan masyarakat happy. Jangan sampai liburan malah jadi pusing karena BBM langka, antrean panjang, atau distribusi yang terputus,” ujarnya.

Achmad meminta Pertamina benar-benar siaga penuh dan tidak hanya mengandalkan laporan kesiapan di atas kertas, tetapi memastikan kondisi riil di lapangan. Akses menuju SPBU harus dipastikan lancar, termasuk menyiapkan opsi distribusi alternatif jika cuaca buruk atau bencana alam menghambat jalur suplai.

Ia juga menyoroti antrean panjang BBM dan LPG yang terjadi di sejumlah daerah. Kondisi tersebut dinilainya berpotensi mengganggu aktivitas transportasi dan distribusi bahan pokok, yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat.

“Kalau kendaraan angkutan sampai berjam-jam antre BBM, ini kerugian besar. Dampaknya bukan hanya ke pengemudi, tapi juga ke harga dan ketersediaan kebutuhan pokok,” tegasnya.

Kelangkaan solar menjadi perhatian khusus Achmad. Ia mengaku menerima banyak keluhan dari SPBU terkait stok solar yang terbatas dan proses pengisian ulang yang lambat, sehingga memicu antrean panjang dan kemacetan lalu lintas.

Selain memastikan ketersediaan stok, Achmad menekankan pentingnya pengawasan ketat agar BBM subsidi tidak diselewengkan ke sektor industri. Menurutnya, jika secara data stok dinyatakan aman namun di lapangan tetap terjadi kelangkaan, maka patut dicurigai adanya kebocoran distribusi.

“Kalau kebutuhan masyarakat sudah dihitung dan stok dilebihkan, tapi tetap langka, berarti ada masalah. Pengawasan harus diperketat dan sanksi tegas harus diberikan,” katanya.

Ia juga menyoroti kesiapan transportasi umum dan jalur penyeberangan utama, seperti Merak–Bakauheni, yang menjadi urat nadi konektivitas Sumatera–Jawa. Seluruh armada, menurutnya, harus dipastikan laik jalan agar tidak menambah beban masyarakat di tengah arus liburan.

Achmad menegaskan, BBM merupakan urat nadi perekonomian nasional. Karena itu, Pertamina diminta bergerak cepat jika terjadi gangguan distribusi tanpa menunggu persoalan menjadi viral di media sosial.

“Ini kejadian yang berulang setiap tahun. Seharusnya sudah bisa diantisipasi. Jangan anggap antrean panjang sebagai hal biasa,” pungkasnya.(*)

Halaman :

Terkini