Gorontalo,sorotkabar.com -- Pemerintah secara resmi melakukan pengenalan serentak Sekolah Garuda pada Rabu (8/10/2025). Terdapat 16 sekolah yang diperkenalkan sebagai Sekolah Garuda, salah satunya adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Gorontalo.
Salah seorang siswa MAN Insan Cendekia, Rayya Rabbani (15 tahun), mengaku menyambut positif adanya program Sekolah Garuda yang diinisiasi pemerintah pusat. Menurut dia, program Sekolah Garuda itu akan makin memperbesar akses para siswa untuk bisa kuliah di kampus ternama dunia.
"Harapan saya, dengan adanya sekolah saya di Sekolah Garuda ini, siswa-siswa bisa dipermudahkan aksesnya untuk kalau misalnya ada yang pengen kuliah di luar negeri. Itu lebih dimudahkan lagi," kata Rayya saat ditemui di sekolah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Rabu.
Dalam momentum pengenalan itu, para siswa juga diminta membuat catatan yang berisi harapan mereka dengan program Sekolah Garuda. Catatan itu kemudian ditempelkan di dinding yang telah disiapkan.
Rayya mengaku, sudah menulis dan menempelkan catatan yang berisi harapannya. Dalam catatan itu, ia menuliskan cita-citanya untuk bisa melanjutkan kuliah di University of Toronto, Kanada. "Karena memang sudah impian saya sih, jadinya saya pengen sekolah di Kanada," ujar siswi kelas 10 itu.
Rayya meyakini, adanya program Sekolah Garuda akan makin memudahkannya untuk mengejar cita-cita bisa kuliah di Kanada. Pasalnya, Sekolah Garuda akan memberikan lebih banyak akses kepada siswa bisa kuliah di luar negeri.
"Terus kita diberikan kemudahan, diberikan latihan-latihan soal. Jadinya keinginan kita lebih tinggi," kata Rayya.
Dia menjelaskan, adanya program Sekolah Garuda juga membuat para guru lebih semangat dalam memberikan materi pembelajaran. Di sisi lain, orang tua juga menjadi makin yakin untuk mendukung cita-citanya.
"Karena adanya Sekolah Garuda ini, jadinya orang tua saya nyuruh saya belajar yang benar, supaya bisa masuk ke universitas keinginan," kata dia.
Sementara itu, salah seorang siswa lainnya, Muhammad Faqih Ubaidillah (15), juga mengaku makin termotivasi untuk belajar dengan adanya program Sekolah Garuda. Pasalnya, program itu dinilai membuka kesempatan luas agar lulusannya bisa masuk berbagai kampus top dunia.
"Sekarang siswa diarahkan untuk mendapatkan beasiswa di kampus luar negeri. Cara-cara mendapatkannya," kata Faqih.
Dia mengaku, memiliki keinginan untuk masuk sekolah kedinasan usai lulus dari MAN IC Gorontalo. Namun, ia juga memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah di National University of Singapore (NUS).
Pemerintah dijadwalkan memulai pengenalan Sekolah Garuda pada secara serentak di 16 ttitik wilayah Indonesia pada hari ini. Sekolah Garuda merupakan salah satu program hasil terbaik cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto untuk pemerataan pendidikan unggulan di seluruh pelosok Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti), Prof Stella Christie, mengatakan Sekolah Garuda dibentuk untuk memperluas kesempatan anak Indonesia dari seluruh pelosok dapat menembus berbagai kampus terbaik dunia. Sekolah Garuda merupakan realisasi dari visi besar Prabowo untuk membawa anak dari seluruh pelosok negeri, menuju kampus terbaik dunia, sebagai bagian menyiapkan generasi emas 2045.
"Sekolah Garuda menjadi penyempurna orkestrasi transformasi pendidikan," kata Stella, Selasa (6/10/2025).
Terdapat 16 Sekolah Garuda yang akan diperkenalkan kepada publik, yaitu 12 Sekolah Garuda transformasi dan empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda baru.
Sebanyak 12 Sekolah Garuda transformasi meliputi SMAN 10 Fajar Harapan di Aceh, SMA Unggul Del di Sumatra Utara, MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir di Sumatra Selatan, dan SMAN Unggulan MH Thamrin di Jakarta.
Kemudian, SMA Cahaya Rancamaya di Jawa Barat, SMA Taruna Nusantara dan SMA Pradita Dirgantara di Jawa Tengah, SMAN 10 Samarinda di Kalimantan Timur, SMAN Banua BBS di Kalimantan Selatan, MAN Insan Cendekia Gorontalo di Gorontalo, SMAN Siwalima Ambon di Maluku, serta SMA Averos Sorong di Papua Barat Daya.
Sementara empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda baru yang juga turut dikenalkan terdapat di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur, Konawe Selatan di Sulawesi Tenggara, dan Bulungan di Kalimantan Utara.(*)