Canberra, sorotkabar.com– Analisis terbaru organisasi lingkungan Climate Council menyatakan Australia berpotensi mencapai emisi nol bersih pada 2040 jika mampu memangkas polusi iklim sebesar 70 persen pada 2035 dan mempertahankan laju penurunan tersebut.
Laporan itu menyebutkan, strategi tersebut akan memangkas emisi hingga 1,409 miliar ton pada 2050, kontribusi yang sangat besar dalam mengurangi dampak krisis iklim.
"Pemerintah kami harus berbuat lebih banyak dalam melindungi rakyat Australia dari semakin memburuknya banjir, kebakaran, dan gelombang panas," kata CEO Climate Council Amanda McKenzie dalam pernyataannya, akhir pekan lalu.
McKenzie mencatat para ilmuwan, kepala badan-badan kedaruratan, pengusaha dan organisasi-organisasi sudah mendorong target iklim yang ambisius untuk memangkas emisi Australia sebesar 75 persen pada tahun 2034.
"Karena risiko yang kami hadapi mulai dari meningkatnya cuaca ekstrem sampai lonjakan kerugian, sangat besar," katanya.
Climate Council menilai target Pemerintah Australia saat ini tidak cukup ambisius. Analisis independen menunjukkan Australia mampu mengurangi polusi iklim sedikitnya 75 persen pada 2035.
Deloitte Access Economics memperkirakan, pencapaian target 75 persen akan meningkatkan produk domestik bruto sebesar 227 miliar dolar Australia dalam dekade mendatang, dibandingkan target lemah 65 persen.
Perbedaan target juga berdampak besar pada emisi jangka panjang. Dengan target 70 persen pada 2035, Australia bisa memangkas 490 juta ton emisi tambahan pada 2050 dibanding target 62 persen. Angka itu setara dengan polusi tahunan dari 213 juta mobil.
Meski begitu, Climate Council memperingatkan pada kisaran target 62–70 persen, intensitas polusi iklim Australia masih termasuk tertinggi di dunia. Emisi per kapita diperkirakan hampir dua kali lipat rata-rata global, lebih tinggi dibanding negara-negara Eropa, Asia, bahkan banyak negara berkembang.
Kondisi itu dinilai memperbesar risiko iklim yang dihadapi warga Australia. Organisasi tersebut juga menyoroti lemahnya kebijakan pemerintah terkait bahan bakar fosil.
Climate Council mencatat pemerintah Australia telah menyetujui 31 proyek batu bara dan gas baru yang diperkirakan melemahkan target 2035 setidaknya 1,6 persen.
Organisasi itu menegaskan, persetujuan berkelanjutan terhadap proyek-proyek tersebut tidak hanya menghambat pencapaian target nasional, tetapi juga mengancam upaya global menjaga pemanasan di bawah 2 derajat Celsius, bahkan berpotensi melanggar hukum internasional.(*)