Jakarta,sorotkabar.com – Kediaman Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan, menjadi sasaran penjarahan, Minggu (31/8/2025) dini hari. Aksi itu terjadi saat situasi demonstrasi di Jakarta meluas hingga ke kawasan perumahan pejabat.
Sekitar pukul 01.40 WIB, sekelompok massa terekam masuk ke rumah yang berada di Jalan Mandar tersebut. Mereka membawa sejumlah barang dari dalam rumah. Namun, warga sekitar menyebut pelaku bukan berasal dari lingkungan itu.
Olav, warga Jalan Mandar, menuturkan, rumah Sri Mulyani sebenarnya jarang ditempati. "Memang kosong, nggak ada orang tinggal. Hanya ada barang saja," ungkapnya.
Olav juga sempat berinteraksi dengan kelompok penjarah. Menurutnya, mereka berusia 25 hingga 35 tahun dan berasal dari luar wilayah. "Bukan orang sini. Saya tanya, ada yang dari Pamulang, Tangerang, dan Depok," jelasnya.
Peristiwa ini menambah daftar rumah pejabat yang dijarah sejak gelombang unjuk rasa berlangsung. Sebelumnya, rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, hingga Nafa Urbach juga menjadi sasaran. Bahkan rumah Ketua DPR RI, Puan Maharani, hampir saja diserbu massa pada Minggu dini hari.
Selain kediaman pejabat, fasilitas publik juga dirusak. Tujuh gerbang tol dibakar, lima halte Transjakarta dirusak pada Jumat (29/8/2025), disusul dua halte lain pada Sabtu (30/8/2025). Stasiun MRT Istora Mandiri turut mengalami kerusakan sehingga sempat tidak melayani pemberhentian kereta.
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menyampaikan Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Polri dan TNI bertindak tegas terhadap pelaku penjarahan maupun perusakan. "Aparat tidak boleh ragu mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang masuk ke wilayah pribadi maupun institusi negara," tegasnya, Minggu (31/8/2025).
Arahan itu merupakan hasil Sidang Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan. Presiden menekankan agar soliditas TNI–Polri dijaga demi memastikan stabilitas nasional dan rasa aman masyarakat.(*)