Menjaga Integritas Pengawas Pemilu :  Refleksi Peran Bawaslu Bengkalis di Pilkada 2024

Menjaga Integritas Pengawas Pemilu :  Refleksi Peran Bawaslu Bengkalis di Pilkada 2024
Dr. Chandra untuk menanggapi gagasan ilmiah dari Penulis terkait sektor organisasi yang melayani masyarakat ini : "Gagasan yang disusun oleh Pak Mendra cukup tajam dalam melihat persoalan pengawasan pemilu.

Bengkalis,sorotkabar.com -Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bengkalis, dengan menyoroti peran strategis mereka dalam menjaga netralitas, efektivitas, dan kepercayaan publik selama pelaksanaan Pilkada tahun 2024.

Pilkada Bengkalis telah berjalan sesuai tahapan—mulai dari (1) pembentukan petugas, (2) pendataan pemilih, (3) pencalonan, (4) kampanye, hingga proses penghitungan (5) suara dan penanganan sengketa. Proses ini menunjukkan upaya menjaga demokrasi yang berkualitas.

Sebagai bagian penting dari sistem demokrasi, Pemilu membutuhkan lembaga pengawas seperti Bawaslu agar pelaksanaannya benar-benar adil dan transparan.

Masyarakat berharap Bawaslu bersikap netral dan tegas. Ketika harapan itu tidak terpenuhi, kepercayaan terhadap Pemilu bisa menurun.

Penulis juga menyoroti berbagai tantangan lain, seperti tekanan politik dan batas kewenangan yang belum jelas antara Bawaslu pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Untuk memperkuat fungsi pengawasan, Bawaslu perlu meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan yang berkelanjutan, membuat pedoman kerja yang jelas antar tingkatan, dan melibatkan masyarakat dalam pengawasan secara aktif.

Pendekatan ini dianggap penting agar lembaga pengawas tidak hanya kuat dari sisi regulasi, tetapi juga memiliki legitimasi dan kepercayaan publik.

Komentar dari Dr. Chandra untuk menanggapi gagasan ilmiah dari Penulis terkait sektor organisasi yang melayani masyarakat ini : "Gagasan yang disusun oleh Pak Mendra cukup tajam dalam melihat persoalan pengawasan pemilu.

Tapi ke depan, tantangannya akan lebih besar. Kita butuh lembaga pengawas yang tidak hanya kuat secara struktur, tapi juga punya budaya kerja yang siap menghadapi tekanan politik dan tuntutan masyarakat akan transparansi," ungkapnya.

"Di era digital, Bawaslu harus bisa memanfaatkan teknologi untuk pengawasan yang cepat dan akurat. Selain itu, penting juga membangun kredibilitas pribadi para pengawas. Saya berharap Pak Mendra dapat terus mengembangkan ide ini dan menggabungkannya dengan pendekatan dari berbagai bidang seperti teknologi, manajemen, dan perilaku organisasi. Dengan begitu, gagasan ini bisa memberikan dampak yang nyata bagi kemajuan demokrasi kita," katanya lagi.

Kajian ini menjadi contoh kolaborasi antara dunia akademik dan pengalaman praktis, membuktikan bahwa mahasiswa dapat berkontribusi dalam membangun solusi terhadap persoalan bangsa.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index