Honolulu,sorotkabar.com – Sebuah pesawat pengebom siluman B-2 Spirit milik Angkatan Udara Amerika Serikat terpaksa melakukan pendaratan darurat di Hawaii seusai berpartisipasi dalam serangan udara ke Iran pada 22 Juni 2025. Pesawat tersebut tidak dapat kembali ke pangkalan seperti yang dijadwalkan.
Pada Rabu (25/6/2025), akun X bernama @Sir_DavidMartin mengunggah video yang menunjukkan B-2 diparkir di area Bandara Internasional Honolulu, berdampingan dengan kendaraan polisi yang berjaga. Lokasi ini berbagi landasan pacu dengan Pangkalan Gabungan Pearl Harbor-Hickam milik militer AS.
Pesawat tersebut diduga merupakan bagian dari skuadron yang menjalankan misi dalam operasi Night Hammer AS melakukan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran. Seharusnya pesawat itu menuju pangkalan di Guam, tetapi dialihkan ke Hawaii karena kondisi darurat yang belum diketahui secara pasti.
Tyler Rogoway, editor situs militer War Zone, menyatakan bahwa kerusakan pada B-2 tersebut kemungkinan cukup signifikan sehingga proses perbaikan dan logistik menjadi sangat kompleks.
Ketika dimintai keterangan, Charles Hoffman, juru bicara Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, menyatakan, pihaknya tidak mengomentari rotasi, penempatan, atau status pasukan.
Pangkalan Pearl Harbor-Hickam dikenal sebagai rumah bagi armada jet tempur siluman F-22, pesawat angkut C-17, dan pesawat tanker KC-135. Pangkalan ini juga memiliki pengalaman menangani B-2 Spirit dalam misi-misi sebelumnya.
Dalam Operasi Night Hammer, skuadron pengalihan B-2 terbang ke arah barat melewati Samudra Pasifik menuju Guam.
Sementara itu, tujuh pesawat pengebom B-2 lainnya menembus wilayah udara Iran dari arah timur dan menjatuhkan bom ke fasilitas nuklir Fordow dan Natanz.
B-2 Spirit merupakan pesawat pengebom strategis andalan AS sejak diluncurkan pada 1988. Selain siluman, B-2 juga tercatat sebagai pesawat militer termahal sepanjang sejarah.
Biaya produksinya saat itu mencapai US$ 515 juta per unit (setara US$ 1,06 miliar saat ini), dan melonjak hingga US$ 2,1 miliar jika dihitung bersama biaya riset dan pengembangan.
Dari 21 unit yang pernah diproduksi, satu hancur dalam kecelakaan di Guam (2008), dan beberapa lainnya mengalami kerusakan parah akibat insiden di darat. Saat ini, hanya 18 unit B-2 yang masih dimiliki AS, dengan 11–12 di antaranya dalam kondisi siap tempur. Sisanya menjalani pemeliharaan jangka panjang di fasilitas perawatan khusus.
Pesawat "Spirit of Hawaii" bahkan telah dipensiunkan setelah insiden pendaratan keras pada 2022 karena biaya restorasi yang terlalu tinggi. Sementara "Spirit of Georgia" masih dalam tahap perbaikan akibat insiden serupa pada 2021.(*)